Logo Bloomberg Technoz

Peredaran Lepas Kontrol Imbas Legalisasi Ganja di Thailand

News
28 September 2023 09:32

Thailand, negara di Asia yang telah mencabut kriminalisasi ganja setahun yang lalu dan saat ini memiliki ribuan toko ganja.  (Dimas Ardian/Bloomberg)

Thailand, negara di Asia yang telah mencabut kriminalisasi ganja setahun yang lalu dan saat ini memiliki ribuan toko ganja. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Mereka menjual mulai dari bongkahan ganja hingga ekstrak minyak yang mengandung kurang dari 0,2% tetrahidrokannabinol. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Mereka menjual mulai dari bongkahan ganja hingga ekstrak minyak yang mengandung kurang dari 0,2% tetrahidrokannabinol. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Kini Thailand hampir memiliki 6.000 toko ganja di seluruh negeri. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Kini Thailand hampir memiliki 6.000 toko ganja di seluruh negeri. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Petani Thailand juga diizinkan secara bebas menanam ganja setelah mendaftar ke Badan Makanan dan Obat-obatan negara. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Petani Thailand juga diizinkan secara bebas menanam ganja setelah mendaftar ke Badan Makanan dan Obat-obatan negara. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Legalisasi menjadi salah satu tujuan para turis untuk menikmati ganja di Thailand. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Legalisasi menjadi salah satu tujuan para turis untuk menikmati ganja di Thailand. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Banytak wisatawan yang datang ke Thailand untuk mencoba menghsap ganja. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Banytak wisatawan yang datang ke Thailand untuk mencoba menghsap ganja. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Perdana Menteri baru Thailand, Srettha Thavisin, berencana membatasi penggunaan ganja hanya untuk keperluan medis. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Perdana Menteri baru Thailand, Srettha Thavisin, berencana membatasi penggunaan ganja hanya untuk keperluan medis. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Thailand, negara di Asia yang telah mencabut kriminalisasi ganja setahun yang lalu dan saat ini memiliki ribuan toko ganja.  (Dimas Ardian/Bloomberg)
Mereka menjual mulai dari bongkahan ganja hingga ekstrak minyak yang mengandung kurang dari 0,2% tetrahidrokannabinol. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Kini Thailand hampir memiliki 6.000 toko ganja di seluruh negeri. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Petani Thailand juga diizinkan secara bebas menanam ganja setelah mendaftar ke Badan Makanan dan Obat-obatan negara. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Legalisasi menjadi salah satu tujuan para turis untuk menikmati ganja di Thailand. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Banytak wisatawan yang datang ke Thailand untuk mencoba menghsap ganja. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Perdana Menteri baru Thailand, Srettha Thavisin, berencana membatasi penggunaan ganja hanya untuk keperluan medis. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg, Thailand, negara di Asia yang telah mencabut kriminalisasi ganja setahun yang lalu, saat ini memiliki ribuan toko ganja. Mereka menjual berbagai produk, mulai dari bongkahan ganja hingga ekstrak minyak yang mengandung kurang dari 0,2% tetrahidrokannabinol — senyawa psikoaktif yang memberikan sensasi memabukkan kepada pengguna.

Kekosongan dalam regulasi yang sedang berlangsung, setelah pencabutan ganja sebagai narkotika, telah mengakibatkan penyebaran hampir 6.000 toko ganja di seluruh negeri. Petani Thailand juga diizinkan secara bebas menanam ganja setelah mendaftar ke Badan Makanan dan Obat-obatan negara.

Oleh karena itu, Perdana Menteri baru Thailand, Srettha Thavisin, berencana membatasi penggunaan ganja hanya untuk keperluan medis.

"Hukum harus diubah," kata Srettha dalam wawancara dengan Bloomberg Television oleh Haslinda Amin pada Rabu (21/09/2023) di New York. "Perlu diperbaiki. Kita bisa mengaturnya hanya untuk penggunaan medis," tambahnya.

Partai Srettha, Pheu Thai, melakukan kampanye anti-narkoba yang keras menjelang pemilu Mei lalu dan berjanji untuk membatalkan kebijakan bersejarah yang mencabut kriminalisasi ganja.

Saat ini, partai ini berkoalisi dengan Partai Bhumjaithai yang dipimpin oleh Anutin Charnvirakul, yang berjanji akan mendorong rencana untuk memperkenalkan RUU ganja di parlemen untuk pengawasan ketat terhadap industri ini, tetapi menentang mengklasifikasikan tanaman tersebut kembali sebagai narkoba.

(bbn)