Logo Bloomberg Technoz

Pulihkan Pariwisata, Thailand Hapus Visa Bagi Wisatawan China

News
26 September 2023 11:12

Suasana Bandara Suvarnabhumi di Bangkok, Thailand, Senin (25/9/2023). (Valeria Mongelli/Bloomberg)

Suasana Bandara Suvarnabhumi di Bangkok, Thailand, Senin (25/9/2023). (Valeria Mongelli/Bloomberg)

 Thailand memberikan bebas visa bagi para pelancong dari China dan Kazakhstan selama musim liburan.. (Valeria Mongelli/Bloomberg)

Thailand memberikan bebas visa bagi para pelancong dari China dan Kazakhstan selama musim liburan.. (Valeria Mongelli/Bloomberg)

wisatawan China dan Kazakhstan dapat masuk ke Thailand tanpa visa antara 25 September hingga 29 Februari. (Valeria Mongelli/Bloomberg)

wisatawan China dan Kazakhstan dapat masuk ke Thailand tanpa visa antara 25 September hingga 29 Februari. (Valeria Mongelli/Bloomberg)

Penghapusan visa sementara ini diperkirakan akan menarik 5 juta pengunjung tambahan. (Valeria Mongelli/Bloomberg)

Penghapusan visa sementara ini diperkirakan akan menarik 5 juta pengunjung tambahan. (Valeria Mongelli/Bloomberg)

Langkah ini untuk meningkatkan pendapatan pariwisata hingga mencapai level sebelum Covid. (Valeria Mongelli/Bloomberg)

Langkah ini untuk meningkatkan pendapatan pariwisata hingga mencapai level sebelum Covid. (Valeria Mongelli/Bloomberg)

China, kelompok terbesar yang berkunjung ke Thailand sebelum Covid. (Valeria Mongelli/Bloomberg)

China, kelompok terbesar yang berkunjung ke Thailand sebelum Covid. (Valeria Mongelli/Bloomberg)

Pendapatan dari wisatawan asing mencapai 775 miliar baht hingga 11 September. (Valeria Mongelli/Bloomberg)

Pendapatan dari wisatawan asing mencapai 775 miliar baht hingga 11 September. (Valeria Mongelli/Bloomberg)

Suasana Bandara Suvarnabhumi di Bangkok, Thailand, Senin (25/9/2023). (Valeria Mongelli/Bloomberg)
 Thailand memberikan bebas visa bagi para pelancong dari China dan Kazakhstan selama musim liburan.. (Valeria Mongelli/Bloomberg)
wisatawan China dan Kazakhstan dapat masuk ke Thailand tanpa visa antara 25 September hingga 29 Februari. (Valeria Mongelli/Bloomberg)
Penghapusan visa sementara ini diperkirakan akan menarik 5 juta pengunjung tambahan. (Valeria Mongelli/Bloomberg)
Langkah ini untuk meningkatkan pendapatan pariwisata hingga mencapai level sebelum Covid. (Valeria Mongelli/Bloomberg)
China, kelompok terbesar yang berkunjung ke Thailand sebelum Covid. (Valeria Mongelli/Bloomberg)
Pendapatan dari wisatawan asing mencapai 775 miliar baht hingga 11 September. (Valeria Mongelli/Bloomberg)

Bloomberg, Thailand menghapus persyaratan visa bagi para pelancong dari China dan Kazakhstan selama musim liburan yang sibuk. Negara yang sangat bergantung pada pariwisata tersebut mengandalkan industri perjalanan untuk mendukung perekonomian terbesar kedua di Asia Tenggara itu.

Perdana Menteri Srettha Thavisin mengatakan kepada wartawan setelah pertemuan kabinet pada hari Rabu (13/9/2023), wisatawan China dan Kazakhstan dapat masuk ke Thailand tanpa visa antara 25 September hingga 29 Februari. Menurut Menteri Pariwisata Sudawan Wangsuphakijkosol, penghapusan visa sementara ini diperkirakan akan menarik 5 juta pengunjung tambahan.

Langkah ini merupakan bagian dari tujuan Thailand untuk meningkatkan pendapatan pariwisata hingga mencapai level sebelum Covid, dengan target 3,1 triliun baht pada 2024. Thailand telah menerima 18,5 juta wisatawan asing sepanjang tahun ini dengan perkiraan hingga 28 juta pada akhir tahun. Menurut Kementerian Pariwisata, pendapatan dari wisatawan asing mencapai 775 miliar baht hingga 11 September.

Srettha menambahkan, wisatawan China, kelompok terbesar yang berkunjung ke Thailand sebelum Covid, dianggap sangat penting untuk pemulihan industri pariwisata lokal. Sementara itu, semakin banyak wisatawan Kazakhstan yang mengunjungi Thailand, dengan peningkatan yang signifikan diharapkan dalam beberapa bulan mendatang karena kondisi musim dingin yang keras di negara asal mereka.

Menurut Perdana Menteri, wisawatan dari beberapa negara menghadapi proses pengajuan visa yang mahal dan rumit, yang telah membebani Thailand tahun ini. Srettha mengatakan ingin memperluas daftar negara bebas visa serta meningkatkan batas tinggal bagi sebagian besar wisatawan internasional, yaitu 15 hari atau 30 hari untuk sejumlah negara.

(bbn)