Logo Bloomberg Technoz

Potret Warga Tangsel Alami Krisis Air Bersih

Andrean Kristianto
19 September 2023 18:16

Warga membawa galon untuk diisi air di Sengkol, Muncul, Tangerang Selatan, Selasa (19/9/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Warga membawa galon untuk diisi air di Sengkol, Muncul, Tangerang Selatan, Selasa (19/9/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Hampir satu bulan warga Sengkol RT 04/02 Kelurahan Muncul, Tangerang Selatan mengalami krisis air bersih. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Hampir satu bulan warga Sengkol RT 04/02 Kelurahan Muncul, Tangerang Selatan mengalami krisis air bersih. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Ini akibat kurangnya hujan yang turun, yang menyebabkan sumur mereka hanya mengeluarkan air sedikit. i(Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Ini akibat kurangnya hujan yang turun, yang menyebabkan sumur mereka hanya mengeluarkan air sedikit. i(Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Mereka menjejerkan ember dan galon airnya untuk mengantre mengisi air. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Mereka menjejerkan ember dan galon airnya untuk mengantre mengisi air. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Air bersih yang disalurkan sebanyak 5000 liter. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Air bersih yang disalurkan sebanyak 5000 liter. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Di Tangerang Selatan terdapat dua Kelurahan yang mengalami krisis air yaitu Muncul dan Kranggan. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Di Tangerang Selatan terdapat dua Kelurahan yang mengalami krisis air yaitu Muncul dan Kranggan. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

BMKG memprediksi musim hujan di Indonesia akan datang lebih lambat yaitu pada bulan November. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

BMKG memprediksi musim hujan di Indonesia akan datang lebih lambat yaitu pada bulan November. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Keragaman iklim di Indonesia menyebabkan awal musim hujan tidak terjadi secara serentak di seluruh wilayah. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Keragaman iklim di Indonesia menyebabkan awal musim hujan tidak terjadi secara serentak di seluruh wilayah. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Warga membawa galon untuk diisi air di Sengkol, Muncul, Tangerang Selatan, Selasa (19/9/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Hampir satu bulan warga Sengkol RT 04/02 Kelurahan Muncul, Tangerang Selatan mengalami krisis air bersih. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Ini akibat kurangnya hujan yang turun, yang menyebabkan sumur mereka hanya mengeluarkan air sedikit. i(Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Mereka menjejerkan ember dan galon airnya untuk mengantre mengisi air. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Air bersih yang disalurkan sebanyak 5000 liter. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Di Tangerang Selatan terdapat dua Kelurahan yang mengalami krisis air yaitu Muncul dan Kranggan. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
BMKG memprediksi musim hujan di Indonesia akan datang lebih lambat yaitu pada bulan November. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Keragaman iklim di Indonesia menyebabkan awal musim hujan tidak terjadi secara serentak di seluruh wilayah. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Hampir satu bulan warga Sengkol RT 04/02 Kelurahan Muncul, Tangerang Selatan mengalami krisis air bersih. Keadaan ini terjadi akibat kurangnya hujan yang turun, yang menyebabkan sumur-sumur mereka hanya mampu mengeluarkan air dalam jumlah yang sangat terbatas.

“Ada sebulan lebih pas jarang hujan, tapi ga kering banget, biasanya isi toren sejam penuh sekarang enggak,” kata Rini, warga Sengkol RT 04/02 Kelurahan Muncul, Tangerang Selatan, Selasa (19/9/2023).

Untuk mengatasi krisis air bersih Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Tangerang Selatan mendistribusikan pasokan air bersih kepada warga yang terdampak.

“Kita sudah menyalurkan air bersih ke dua Kelurahan dari mulai hari Kamis (14/9), yaitu Kelurahan Kranggan dan Muncul sebanyak 1600 lebih KK,” ungkap Bewe, Kepala Seksi Pencegahan BPBD kota Tangerang Selatan.

BPBD Kota Tangerang Selatan menyiapkan tiga unit mobil pemadam kebakaran yang dapat menampung kapasitas 5000 liter air untuk mendistribusikan air bersih ke warga. Selain itu, satu unit kendaraan dari Dinas Perumahan, Pemukiman, dan Pertanahan (Perkim) juga digunakan untuk memastikan pasokan air mencukupi.

Dari pantauan Bloomberg Technoz di Sengkol RT 04/02 Kelurahan Muncul, Tangerang Selatan, Selasa (19/9) warga datang membawa ember dan galon menghampiri mobil pemadam kebakaran yang membawa pendistribusian air bersih. Mereka menjejerkan ember dan galon airnya untuk mengantre mengisi air. Pendistribusian air bersih ini menggunakan satu mobil pemadam kebakaran yang membawa 5000 liter air.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim hujan di Indonesia akan datang lebih lambat yaitu pada bulan November 2023. Selain itu keragaman iklim di Indonesia menyebabkan awal musim hujan tidak terjadi secara serentak di seluruh wilayah.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, awal musim hujan berkaitan erat dengan peralihan angin timuran atau angin dari arah ke Australia (monsun Australia) yang beralih menjadi angin baratan (monsun Asia) yaitu angin yang berasal dari arah benua Asia.

“Jadi akan terjadi pergantian saat ini yang berpengaruh angin dari benua Australia dari gurun di Australia yang saat ini sedang musim dingin ya dan kering. Insyaallah akan segera berganti dengan angin yang berasal dari benua Asia. Akhirnya diharapkan apabila angin itu berasal dari benua Asia yang membawa uap uap air dari Samudera Pasifik maka diharapkan akan segera memberikan awan hujan dan mendatangkan musim hujan di wilayah Indonesia pada bulan November 2023,” kata Dwikorita dalam konferensi pers BMKG yang dihelat lewat daring pada Jumat (8/9/2023).

(dre)