Nasib Sulit Warga Muara Angke Mencari Air Bersih
Andrean Kristianto
08 September 2023 18:23
Bloomberg Technoz, Jakarta - Jakarta sebagai kota metropolitan idealnya mempunyai ketahanan air yang baik. Namun pada kenyataannya, krisis air bersih masih terjadi di beberapa titik wilayah Jakarta, salah satunya di Muara Angke, Jakarta Utara.
Sudah menjadi pemandangan umum, gerobak yang memuat jerigen berlalu-lalang di lokasi ini untuk menjual air bersih. Penduduk Muara Angke menghadapi kesulitan mendapatkan air bersih karena sumur-sumur yang mereka miliki tidak menghasilkan air yang layak untuk dikonsumsi.
Baca Juga
Sumur-sumur milik warga hanya dapat digunakan untuk mencuci piring dan beberapa bahkan harus menggunakannya untuk mandi. Setiap harinya, warga harus mengeluarkan uang untuk membeli air bersih.
Di beberapa lokasi untuk mengatasi sulitnya air bersih terdapat kios air yang disediakan oleh PAM jaya. Di kios ini, warga harus membayar Rp5.000 untuk satu gerobak berisi 5 jeriken air bersih.
Namun, tidak semua wilayah di Muara Angke dilengkapi dengan kios air bersih. Beberapa warga harus membeli air dari pedagang keliling atau dari warung-warung penjual air bersih.
“Harga tergantung jarak biasanya kalau dekat dijual Rp5.000 untuk 1 pikul (2 jerigen), kalau jauh Rp10.000 1 pikulnya,” kata Rizal, seorang penjual air bersih keliling.
Rizal biasanya mengisi ulang air bersih yang ia jual di depan gardu pintu masuk Muara Angke. Setiap harinya ia berdagang dari pukul 04.00 hinga 17.00 WIB dan dalam sehari ia bisa mengantongi uang sebesar Rp200.000.
“Biasanya kalau lagi ramai bisa Rp200.000 tapi kalau sepi paling Rp150.000, tapi kita sistemnya aplusan, sebulan kerja, sebulan libur,” ungkap Rizal.
(dre/ezr)