Warga Berburu Diskon di Toko Buku Gunung Agung Buy 1 Get 3
Andrean Kristianto
29 August 2023 17:09
Pengunjung memilih buku di Toko Buku Gunung Agung, Kwitang, Jakarta, Selasa (29/8/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Jelang penutupan permanen Toko Gunung Agung memberikan promo cuci gudang. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Promo yang diberikan salah satunya adalah "Buy 1 Get 3". (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Promo ini dimanfaatkan warga untuk berburu buku dan alat tulis. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Tak sedikit pengunjung yang terlihat lelah hingga dudul di lantai karena ramainya pembeli. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Ramainya pengunjung sudah terjadi sejak Senin (28/8) saat toko mulai buka. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Sejumlah rak terluhat kosong usai diburu oleh pengunjung. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Menurut salah satu petugas keamanan, pembeli sudah ramai sejak toko baru dibuka. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Antrean mengular terlihat saat akan melakukan pembayaran di kasir. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Terdapat tulisan Kapasitas Gedung Penuh (Full) di depan gedung karena membludaknya pembeli. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Bloomberg Technoz, Jakarta - Kerumunan warga pecinta buku membanjiri gerai Toko Gunung Agung, Kwitang, Jakarta Pusat, Selasa (29/8/2023). Mereka datang untuk mengejar promo yang salah satunya adalah buy 1 get 3, dalam rangka cuci gudang sebelum penutupan permanen.
Berdasarkan Pantauan Bloomberg Technoz, pengunjung terlihat sibuk mencari buku-buku yang diminati. Terlihat antrean panjang hingga 'mengular' di sepanjang koridor lantai dasar saat akan melakukan pembayaran di kasir.
Baca Juga
Tak sedikit pengunjung yang datang membawa kantong belanja penuh berisi buku-buku dan alat tulis. Di luar gedung terdapat papan bertuliskan “Kapasitas Gedung Penuh (Full)".
Sebagaimana yang diketahui, PT GA Tiga Belas atau lebih dikenal dengan Toko Gunung Agung akan melakukan penutupan sejumlah gerai atau toko secara bertahap. Rencana ini dilakukan akibat beban biaya yang terus meningkat.
Dalam keterangan resmi yang dikeluarkan pada hari Minggu, 21 Mei 2023, manajemen menjelaskan bahwa penutupan sejatinya sudah dilakukan sejak tahun 2013. Hal ini harus terjadi karena perusahaan tidak lagi mampu menanggung beban operasionalnya. Sementara itu, hasil penjualan sudah tidak lagi sebanding dengan beban yang perlu dikeluarkan, sehingga perusahaan mengalami kerugian yang terus-menerus.
(dre/ezr)
