Menjajal LRT Jabodebek, Harapan Baru Bagi Transportasi di Jakarta
Andrean Kristianto
28 August 2023 18:04
Bloomberg Technoz, Jakarta - Operasional Lintas Rel Terpadu atau light rail transit Jakarta Bogor Depok Bekasi (LRT Jabodebek) resmi dimulai hari ini, Senin (28/8/2023), setelah diresmikan oleh Presiden Jokowi. Pukul 14.00, masyarakat umum dapat menggunakan transportasi massal terbaru ini.
Meskipun telah resmi beroperasi, seluruh armada LRT belum beroperasi secara maksimal dan memiliki jam operasional yang masih terbatas. Pada tahap pertama, selama dua minggu ke depan, LRT Jabodebek akan mengoperasikan 12 rangkaian kereta yang beroperasi dari jam 05.00 WIB hingga 20.00 WIB malam. Setelah dua minggu berjalan, jumlah perjalanan yang akan dilayani bertambah menjadi 460, mencakup rute Jakarta-Bekasi dan Jakarta-Cibubur.
Baca Juga
Mengenai tarif, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) menetapkan tarif promo dengan diskon sebesar 78%, yang diwujudkan dalam tarif flat sebesar Rp5.000 untuk seluruh lintas pelayanan kereta Light Rail Transit (LRT) Jabodebek. Tarif promo ini berlaku hingga akhir September 2023.
Setelah periode promo tarif flat berakhir, Kemenhub akan memberikan potongan harga tiket terjauh pada layanan LRT Jabodebek sebesar Rp20.000. Tarif terjauh untuk perjalanan kereta ringan dengan rute Stasiun Harjamukti, Cibubur-Jatimulya, Bekasi, sepanjang 33 km, adalah Rp27.400. Sementara itu, tarif perjalanan untuk rute Stasiun Dukuh Atas, Jakarta-Jatimulya, Bekasi, sepanjang 28 km adalah Rp23.900. Tarif untuk rute Stasiun Dukuh Atas, Jakarta-Harjamukti, Cibubur, sepanjang 25 km mencapai Rp21.800.
Pantauan dari Bloomberg Technoz pada hari pertama operasional komersil LRT Jabodebek menunjukkan bahwa masyarakat sangat antusias. Di dalam gerbong, penumpang dengan semangat memvideokan pengalaman naik LRT dan memfoto pemandangan sekitar, bahkan ada yang berfoto selfie.
Bloomberg Technoz juga mencoba perjalanan menuju Stasiun Dukuh Atas. Awalnya, kereta berjalan mulus hampir tanpa goncangan. Namun, di tengah perjalanan menuju satu pemberhentian, LRT melakukan pengereman dengan kuat. Sejumlah penumpang terguncang, bahkan ada yang sampai terjatuh. Melihat kejadian ini, beberapa penumpang saling memandang, kebingungan atas kejadian tiba-tiba ini.
Yang pasti, beberapa penumpang merasa kaget karena pengereman yang tiba-tiba. Sejenak kemudian, penumpang saling bergenggaman.
Kurang lebih satu menit setelah pengereman tiba-tiba itu, LRT melanjutkan perjalanan menuju pemberhentian di Dukuh Atas. Sepanjang perjalanan, dari dalam gerbong terlihat kemacetan lalu lintas di sekitar Jakarta.
Peristiwa 'hentakan keras' dalam pengereman tersebut juga diakui Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Risal Wasal. Namun dia membantah hal itu terjadi karena pengereman yang kasar.
Dia beralasan hal itu terjadi karena LRT dioperasikan dengan operator dan perlu ada toleransi dalam sistem maupun infrastruktur kereta.
“Ke depan kami coba perhalus,” tegasnya.
(dre)