Logo Bloomberg Technoz

Penampakan Pekatnya Polusi Jakarta yang Terburuk di Dunia

Andrean Kristianto
22 August 2023 12:38

Suasana gedung bertingkat yang diselimuti polusi di kawasan Jakarta, Selasa (22/8/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Suasana gedung bertingkat yang diselimuti polusi di kawasan Jakarta, Selasa (22/8/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta dan sekitaranya pada hari ini, Selasa (22/8/2023) masih buruk. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta dan sekitaranya pada hari ini, Selasa (22/8/2023) masih buruk. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Pada hari indeks AQI US masih pada 172 dan bertanda merah. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Pada hari indeks AQI US masih pada 172 dan bertanda merah. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Pantauan pada pada pukul 08.19, Indonesia menempati urutan pertama kualitas udara terburuk di dunia. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Pantauan pada pada pukul 08.19, Indonesia menempati urutan pertama kualitas udara terburuk di dunia. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

 Tertera pada penjelasan pengukuran bahwa kondisi ini masih tidak sehat.. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Tertera pada penjelasan pengukuran bahwa kondisi ini masih tidak sehat.. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Padahal sudah memasuki hari kedua aparat sipil negara (ASN) memberlakukan kerja dari rumah atau WFH. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Padahal sudah memasuki hari kedua aparat sipil negara (ASN) memberlakukan kerja dari rumah atau WFH. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Kondisi kualitas udara yang masih buruk ini disebut sangat tidak sehat terutama bagi kelompok sensitif. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Kondisi kualitas udara yang masih buruk ini disebut sangat tidak sehat terutama bagi kelompok sensitif. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Suasana gedung bertingkat yang diselimuti polusi di kawasan Jakarta, Selasa (22/8/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta dan sekitaranya pada hari ini, Selasa (22/8/2023) masih buruk. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Pada hari indeks AQI US masih pada 172 dan bertanda merah. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Pantauan pada pada pukul 08.19, Indonesia menempati urutan pertama kualitas udara terburuk di dunia. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
 Tertera pada penjelasan pengukuran bahwa kondisi ini masih tidak sehat.. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Padahal sudah memasuki hari kedua aparat sipil negara (ASN) memberlakukan kerja dari rumah atau WFH. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Kondisi kualitas udara yang masih buruk ini disebut sangat tidak sehat terutama bagi kelompok sensitif. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta pada Selasa (22/8/2023) masih buruk. Terbukti melalui pengukuran yang diterakan lewat website pemantau kualitas udara Iqair, indeks AQI US masih pada 172 dan bertanda merah. Sementara polutan utama pada PM2.5 sebagaimana dikases pada pukul 08.19 WIB.

Pantauan pada pada pukul 08.19 WIB pagi tadi, Indonesia menempati urutan pertama kualitas udara terburuk di dunia disusul oleh Kuwait dan Irak. Tertera pada penjelasan pengukuran bahwa kondisi ini masih tidak sehat.

Padahal sudah memasuki hari kedua aparat sipil negara (ASN) memberlakukan kerja dari rumah atau WFH dengan maksud mengurangi kualitas udara buruk atau polusi tersebut. Kondisi kualitas udara yang masih buruk ini disebut sangat tidak sehat terutama bagi kelompok sensitif.

Untuk mengatasi Polusi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pengawas Polusi di wilayah Jabodetabek. , Pembentukan satgas ini bertujuan untuk mengecek dugaan penyebab polusi parah di Jabodetabek termasuk sejumlah industri, PLTU hingga tempat-tempat pembakaran terbuka yang mana berpotensi menyebabkan polusi di Jakarta dan sekitarnya.

Adapun pengecekan lokasi akan dilakukan meliputi industri yang memiliki PLTU (kertas maupun semen), lokasi penggunaan batu bara, lokasi peleburan metal (logam, baja) hingga tempat-tempat pembakaran terbuka. 

(dre/ezr)