ASN DKI WFH 50%, Polusi Udara Jakarta Masih Parah
Andrean Kristianto
21 August 2023 14:34
Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov DKI beraktivitas di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta, Senin (21/8/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Pemprov DKI Jakarta mulai menerapkan kebijakan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) bagi ASNnya. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Pemda menilai, kebijakan ini akan perlahan mengurangi angka polusi udara Jakarta yang memburuk. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Uji coba WFH dilakukan dengan persentase kehadiran 50% bagi ASN yang melakukan fungsi staf atau pendukung. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Uji coba ini dilakukan selama 2 bulan hingga 21 Oktober. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Kebijakan ini diterapkan guna mengurangi kemacetan di ibu kota. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Kebijakan WFH tersebut masih belum dirasakan untuk mengurangi polusi Ibu Kota. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Berdasarkan IQAir, indeks kualitas udara di Ibu Kota tercatat mencapai 160 atau masuk kategori tidak sehat. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Angka indeks ini adalah capaian terburuk kedua sepanjang bulan ini, setelah mencatatkan rekor 164 pada, 6 Agustus lalu.
Polusi udara bisa menyebabkan pelbagai penyakit pada seluruh kelompok masyarakat.. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Bloomberg Technoz, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai menerapkan kebijakan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) bagi pada sekitar separuh dari aparatur sipil negara (ASN), Senin (21/8/2023). Pemda menilai, kebijakan ini akan perlahan mengurangi angka polusi udara Jakarta yang memburuk dalam beberapa pekan terakhir.
Berdasarkan pantauan IQAir, indeks kualitas udara di Ibu Kota Jakarta tercatat mencapai 160 atau masuk kategori tidak sehat, saat diakses pukul 09.00 WIB. Angka indeks ini adalah capaian terburuk kedua sepanjang bulan ini, setelah mencatatkan rekor 164 pada, 6 Agustus lalu.
Baca Juga
Pada laman yang sama, polutan utama yang menyebar di wilayah udara Jakarta adalah PM2.5 yang mencapai 72,8 mikrogram per meter kubik. Angka ini 14,6 kali lebih tinggi dari standard sehat dari organisasi kesehatan dunia atau WHO.
Kota Jakarta akan mengalami kabut debu dengan catatan suhu mencapai 26 derajat celcius. Kelembapan ibu kota akan mencapai 83% dengan kecepatan angin sekitar 11,1 km/jam.
Jakarta memang bukan satu-satunya kota di Indonesia dengan indek kualitas udara buruk pagi ini. Dua kota di Kalimantan Barat yaitu Terentang dan Mempawah mencapai indeks lebih tinggi dengan 195 dan 163. Kedua kota ini diperkirakan terdampak asap dari kebakaran hutan.
Dua kota lainnya adalah Tangerang Selatan, Banten dengan indek mencapai 180; dan Surabaya, Jawa Timur dengan indeks 176.
(frg/ezr)
