Pembatasan Perjalanan Dicabut, Industri Pariwisata China Ngebut
News
15 August 2023 13:42
Bloomberg News
Bloomberg, Industri pariwisata di dalam negeri China saat ini sedang mengalami pemulihan yang positif. Diperkirakan peningkatan akan mencapai 90% dari tingkat sebelum pandemi pada tahun ini. Perkiraan ini muncul karena berbondong-bondong masyarakat mulai melakukan perjalanan kembali setelah batasan perjalanan yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19 dicabut pada akhir 2022.
Baca Juga
Tahun 2023 diproyeksikan akan terjadi sekitar 5,5 miliar perjalanan di seluruh wilayah China, menurut laporan dari Akademi Pariwisata China. Pendapatan dari sektor perjalanan dalam negeri juga diperkirakan akan mencapai 5 triliun yuan ($700 miliar), sekitar 80% dari angka sebelum pandemi.
Masyarakat China telah menunjukkan antusiasme besar dalam melakukan perjalanan sejak awal tahun ini, khususnya selama liburan Hari Buruh dan Festival Perahu Naga, di mana jumlah perjalanan bahkan melampaui data pada tahun 2019. Menurut Zhang Yang, seorang peneliti di Akademi Pariwisata China, walaupun jumlah perjalanan meningkat, pengeluaran cenderung lebih berhati-hati. Hal ini diungkapkan dalam konferensi pers di Beijing.
Meskipun pemulihan terbesar terjadi di dalam negeri, optimisme terdapat pada peluang pemulihan pariwisata luar negeri pada tahun 2023. Beberapa tren baru sudah mulai terlihat.
Asia Timur dan Asia Tenggara tetap menjadi pilihan favorit para pelancong China pada paruh pertama tahun ini. Namun Asia Barat, Afrika, dan negara-negara yang terhubung melalui Jalur Sutera juga menjadi populer sebagai destinasi perjalanan jarak jauh. Namun beberapa hambatan seperti kurangnya penerbangan internasional dan kesulitan dalam perolehan visa dapat mempengaruhi pemulihan ini, demikian disampaikan oleh akademi.
Sektor perjalanan yang masuk, meskipun mengalami sedikit pemulihan pada paruh pertama, tidak diperkirakan akan melonjak akibat kampanye promosi yang baru-baru ini dilakukan hingga September atau Oktober. Secara umum akan memerlukan sekitar enam bulan bagi upaya promosi untuk menghasilkan dampak nyata. Meskipun demikian, diharapkan adanya peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan tahun 2022 di mana kunjungan terbatas dan karantina diberlakukan karena pandemi.
Namun masih terdapat beberapa hambatan yang membatasi kunjungan pelancong asing. Kunjungan dari sumber tradisional seperti Eropa, Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan masih relatif lambat karena adanya ketegangan politik dan perbedaan dalam waktu pembukaan kembali perbatasan setelah pandemi. Beberapa kebiasaan unik yang ada di China, seperti penggunaan pembayaran digital yang umum, juga dapat menjadi tantangan bagi pelancong asing, seperti yang dijelaskan oleh Zhang.
--Dengan asistensi Danny Lee.
(bbn)