Potret Warga Cibarusah Mandi dan Cuci Baju di Kali Akibat Kemarau
Andrean Kristianto
04 August 2023 17:58
Bloomberg Technoz, Jakarta - Indonesia bersiap menghadapi dampak fenomena El Nino yang mengakibatkan musim kemarau lebih panjang dari biasanya. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak dampak El Nino akan terjadi pada Agustus-September 2023 mendatang.
"Di Indonesia, El Nino memberikan dampak pada kondisi lebih kering sehingga curah hujan berkurang, tutupan awan berkurang, dan suhu meningkat," kata Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG, A. Fachri Rajab
Baca Juga
Hasil pemantauan hingga pertengahan Juli 2023, sebanyak 63% dari zona musim telah memasuki musim kemarau. BMKG memprediksi kemarau tahun ini akan lebih kering dari biasanya, bahkan lebih kering daripada tiga tahun sebelumnya.
Kesulitan air kini telah dirasakan oleh penduduk Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Menurut penduduk, kondisi ini sudah terjadi sejak dua bulan lalu.
“Sudah dua bulan seperti ini, kemarin sempat ada hujan tapi hanya gerimis,” kata Sudin (58), seorang penduduk Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat saat diwawancara oleh Bloomberg Technoz pada Jumat (4/8).
Sebagian warga di Desa Ridogalih, Cibarusah, kini terpaksa mandi dan mencuci pakaian di Kali Cihoe. Selain itu, mereka juga harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk membeli air guna memenuhi kebutuhan di rumah.
“Untuk membeli air di rumah, 1 toren (1000 liter) dihargai Rp60.000, cukup untuk seminggu,” ungkap Sudin.
Sudin menceritakan bahwa kekeringan di Cibarusah sudah sering terjadi saat musim kemarau tiba. Ia mengungkapkan bahwa bencana kekeringan telah berlangsung selama puluhan tahun dan hingga saat ini belum dapat diatasi.
(dre)