Logo Bloomberg Technoz

Penampakan Rumah Tua Abad Ke-19 di Glodok yang Akan Dibongkar

Andrean Kristianto
25 July 2023 17:43

Suasana bangunan rumah tua di kawasan Glodok, Jakarta, Selasa (25/7/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Suasana bangunan rumah tua di kawasan Glodok, Jakarta, Selasa (25/7/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bangunan tua ini dibangun pada awal abad ke-19. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bangunan tua ini dibangun pada awal abad ke-19. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Rumah yang memiliki luas 487 meter persegi ini rencanya akan dibongkar oleh pihak Kecamatan. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Rumah yang memiliki luas 487 meter persegi ini rencanya akan dibongkar oleh pihak Kecamatan. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Akibat adanya rencana pembongkaran tersebut, bangunan ini kini tak berpenghuni. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Akibat adanya rencana pembongkaran tersebut, bangunan ini kini tak berpenghuni. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Penghuni sebelumnya telah mengkosongkan barang-barangnya dan kini kondisi rumah tersebut tak terawat. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Penghuni sebelumnya telah mengkosongkan barang-barangnya dan kini kondisi rumah tersebut tak terawat. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bangunan Rumah ini juga pernah dipinjam sebagai kantor Kelurahan Glodok pada tahun 1970 hingga 1985. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bangunan Rumah ini juga pernah dipinjam sebagai kantor Kelurahan Glodok pada tahun 1970 hingga 1985. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

 Bangunan ini dulunya dimiliki oleh seorang warga keturunan Arab bernama Abdullah bin Abri. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bangunan ini dulunya dimiliki oleh seorang warga keturunan Arab bernama Abdullah bin Abri. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Lalu bangunan ini diurus oleh Budi seorang pegawai dari ahli wahri Abdullah. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Lalu bangunan ini diurus oleh Budi seorang pegawai dari ahli wahri Abdullah. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Rumah ini telah ditempati oleh Budi pada tahun 1989. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Rumah ini telah ditempati oleh Budi pada tahun 1989. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Meski usianya lebih dari satu abad, bangunan tua ini belum meraih status sebagai cagar budaya DKI Jakarta. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Meski usianya lebih dari satu abad, bangunan tua ini belum meraih status sebagai cagar budaya DKI Jakarta. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Suasana bangunan rumah tua di kawasan Glodok, Jakarta, Selasa (25/7/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Bangunan tua ini dibangun pada awal abad ke-19. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Rumah yang memiliki luas 487 meter persegi ini rencanya akan dibongkar oleh pihak Kecamatan. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Akibat adanya rencana pembongkaran tersebut, bangunan ini kini tak berpenghuni. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Penghuni sebelumnya telah mengkosongkan barang-barangnya dan kini kondisi rumah tersebut tak terawat. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Bangunan Rumah ini juga pernah dipinjam sebagai kantor Kelurahan Glodok pada tahun 1970 hingga 1985. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
 Bangunan ini dulunya dimiliki oleh seorang warga keturunan Arab bernama Abdullah bin Abri. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Lalu bangunan ini diurus oleh Budi seorang pegawai dari ahli wahri Abdullah. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Rumah ini telah ditempati oleh Budi pada tahun 1989. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Meski usianya lebih dari satu abad, bangunan tua ini belum meraih status sebagai cagar budaya DKI Jakarta. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Glodok, sebuah kawasan perkampungan Pecinan yang terletak di Jakarta Barat, dikenal akan kekayaan nuansa etnis China yang begitu kental. Gang-gang sempitnya menyimpan banyak bangunan tua, menjadi saksi bisu sejarah yang berlangsung hingga saat ini.

Salah satu bangunan tua yang menarik perhatian di Glodok adalah rumah yang terletak di Jalan Keadlian II. Bangunan ini dulunya dimiliki oleh seorang warga keturunan Arab bernama Abdullah bin Abri.

Abdullah, sebagai tuan tanah Arab, melalui ahli warisnya kemudian mempercayakan bangunan ini untuk dijaga dan dirawat keberadaannya pada salah satu pegawainya bernama Budi, yang mulai menempati bangunan tersebut sejak 1989.

Arkeolog dari Universitas Indonesia (UI), Candrian Attahiyat, mengungkapkan dalam kanal YouTube-nya bahwa bangunan ini dibangun pada awal abad ke-19. Rumah ini juga pernah dipinjam sebagai kantor Kelurahan Glodok pada tahun 1970 hingga 1985.

Namun, kini kondisi bangunan tersebut telah tak berpenghuni karena penghuni sebelumnya telah memindahkan barang-barangnya dan mengkosongkan rumah tersebut.

Dari pantauan Bloomberg Technoz saat mengunjungi rumah tersebut pada Selasa (25/7/2023), kondisinya kini tidak terawat. Di bagian dalam, ubin berbentuk segi enam masih terpasang dengan rapih. Tralis jendela juga masih terpasang, namun kondisinya sudah tidak baik.

Meski usianya telah mencapai lebih dari satu abad, bangunan tua ini belum berhasil meraih status sebagai cagar budaya DKI Jakarta. Candrian Attahiyat menjelaskan bahwa ada empat kriteria untuk menjadi cagar budaya, yaitu pertama, berusia lebih dari 50 tahun; kedua, mewakili sebuah gaya tertentu; ketiga, mewakili nilai-nilai sejarah, ilmu pengetahuan, agama, pendidikan, maupun teknologi; dan yang keempat, mencerminkan jati diri bangsa.

Penetapan sebuah bangunan sebagai cagar budaya harus melalui keputusan dari Tim Ahli Cagar Budaya (TACB). Saat ini, bangunan tua dengan luas 497 meter persegi tersebut rencananya akan dibongkar oleh pihak Kecamatan Taman Sari untuk dijadikan kantor Puskesmas.

(dre)