Logo Bloomberg Technoz

Inilah Tempat Pengolahan Sampah Rumah Tangga Adaptasi dari Jepang

Andrean Kristianto
20 July 2023 16:04

Pekerja mengecek ulat magot di Jakarta Recycle Centre (JRC), Pesanggrahan, Jakarta, Kamis (20/7/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Pekerja mengecek ulat magot di Jakarta Recycle Centre (JRC), Pesanggrahan, Jakarta, Kamis (20/7/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Ulat magot atau larva dari jenis lalat Black Soldier Fly (BSF) digunakan sebagai pengurai sampah organik. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Ulat magot atau larva dari jenis lalat Black Soldier Fly (BSF) digunakan sebagai pengurai sampah organik. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Sampah-sampah organik tersebut lalu diolah menjadi pupuk kompok. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Sampah-sampah organik tersebut lalu diolah menjadi pupuk kompok. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Selai sampah organi di Jakarta Recycle Centre (JRC) juga dilakukan pemisahan sampah non-organik. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Selai sampah organi di Jakarta Recycle Centre (JRC) juga dilakukan pemisahan sampah non-organik. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Sampah-sampah yang sudah dipisahkan lalu disimpan untuk didaur ulang. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Sampah-sampah yang sudah dipisahkan lalu disimpan untuk didaur ulang. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Selain itu, sampah plastik lalu dimasukan kedalam mesin pres sebelum diolah. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Selain itu, sampah plastik lalu dimasukan kedalam mesin pres sebelum diolah. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Sampah-sampah yang sudah disortir nantinya akan dijadikan kantong sampah berbahan plastik daur ulang. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Sampah-sampah yang sudah disortir nantinya akan dijadikan kantong sampah berbahan plastik daur ulang. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Pekerja mengecek ulat magot di Jakarta Recycle Centre (JRC), Pesanggrahan, Jakarta, Kamis (20/7/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Ulat magot atau larva dari jenis lalat Black Soldier Fly (BSF) digunakan sebagai pengurai sampah organik. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Sampah-sampah organik tersebut lalu diolah menjadi pupuk kompok. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Selai sampah organi di Jakarta Recycle Centre (JRC) juga dilakukan pemisahan sampah non-organik. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Sampah-sampah yang sudah dipisahkan lalu disimpan untuk didaur ulang. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Selain itu, sampah plastik lalu dimasukan kedalam mesin pres sebelum diolah. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Sampah-sampah yang sudah disortir nantinya akan dijadikan kantong sampah berbahan plastik daur ulang. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - DKI Jakarta kian dihadapkan pada tantangan pengelolaan sampah yang semakin kompleks. Kota ini menghasilkan sekitar 3,11 juta ton sampah pada 2022. Oleh karena itu perlu pendekatan yang cermat dan terpadu untuk mengatasi masalah lingkungan ini.

Salah satu upaya yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta untuk mengolah sampah adalah dengan membangun Jakarta Recycle Centre (JRC).

JRC berfungsi sebagai tempat untuk memisahkan sampah menjadi dua kategori utama yaitu organik dan non-organik. Sampah-sampah tersebut kemudian dipindahkan ke ruang penyimpanan materi di mana proses daur ulang akan dilakukan. Proses ini dapat mengurangi jumlah sampah yang akan dibawa ke tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) Bantargebang hingga 60%.

Sampah-sampah yang berhasil didaur ulang akan dijadikan kantong sampah berbahan plastik daur ulang dan pupuk kompos. Kantong sampah terpilah ini juga dapat didaur ulang kembali sehingga mendukung konsep circular economy.

Program JRC juga merupakan adaptasi dari Kota Osaki, Jepang yang mana merupakan wujud implementasi dari Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Sampah Lingkup rukun warga (RW).

(dre/ezr)