Logo Bloomberg Technoz

Penampakan Banjir di India Akibat Hujan Lebat, Puluhan Meninggal

News
13 July 2023 14:59

Warga melewati banjir akibat hujan lebat di New Delhi, India, Selasa (11/7/2023). (Prakash Singh/Bloomberg)

Warga melewati banjir akibat hujan lebat di New Delhi, India, Selasa (11/7/2023). (Prakash Singh/Bloomberg)

Akibat hujan lebat yang melanda India mengakibatkan kenaikan permukaan air sungai  (Prakash Singh/Bloomberg)

Akibat hujan lebat yang melanda India mengakibatkan kenaikan permukaan air sungai (Prakash Singh/Bloomberg)

Sungai Yamuna telah melampaui

Sungai Yamuna telah melampaui "tanda bahaya" mencapai rekor tertinggi dalam 45 tahun (Prakash Singh/Bloomberg)

Pemerintah meminta warga yang tinggal di sekitar sungai untuk mengungsi dari rumah mereka. (Prakash Singh/Bloomberg)

Pemerintah meminta warga yang tinggal di sekitar sungai untuk mengungsi dari rumah mereka. (Prakash Singh/Bloomberg)

Negara bagian di dekat Delhi telah menerima curah hujan rekor sejauh ini pada musim monsun yang dimulai pada 1 Juni. (Prakash Singh/Bloomberg)

Negara bagian di dekat Delhi telah menerima curah hujan rekor sejauh ini pada musim monsun yang dimulai pada 1 Juni. (Prakash Singh/Bloomberg)

Setidaknya 88 orang telah meninggal di Himachal Pradesh sejak hujan turun pada 24 Juni. (Prakash Singh/Bloomberg)

Setidaknya 88 orang telah meninggal di Himachal Pradesh sejak hujan turun pada 24 Juni. (Prakash Singh/Bloomberg)

Warga melewati banjir akibat hujan lebat di New Delhi, India, Selasa (11/7/2023). (Prakash Singh/Bloomberg)
Akibat hujan lebat yang melanda India mengakibatkan kenaikan permukaan air sungai  (Prakash Singh/Bloomberg)
Sungai Yamuna telah melampaui
Pemerintah meminta warga yang tinggal di sekitar sungai untuk mengungsi dari rumah mereka. (Prakash Singh/Bloomberg)
Negara bagian di dekat Delhi telah menerima curah hujan rekor sejauh ini pada musim monsun yang dimulai pada 1 Juni. (Prakash Singh/Bloomberg)
Setidaknya 88 orang telah meninggal di Himachal Pradesh sejak hujan turun pada 24 Juni. (Prakash Singh/Bloomberg)

Bloomberg Technoz,  Ibukota India, New Delhi pada hari Rabu mulai mengungsikan ratusan warga akibat risiko banjir karena curah hujan yang telah mencapai rekornya sehingga menyebabkan kenaikan permukaan air di sebuah sungai yang melintasi kota tersebut.

Sungai Yamuna telah melampaui "tanda bahaya" mencapai rekor tertinggi dalam 45 tahun dan menyebabkan beberapa daerah di ibukota yang dihuni oleh 20 juta orang tersebut terendam, kata Kepala Menteri Arvind Kejriwal,.

Pada hari Rabu, penduduk yang tinggal di rumah-rumah sementara di sepanjang sungai tersebut mengumpulkan barang-barang mereka di sepeda dan traktor serta pindah ke sekitar 2.500 kamp pengungsian yang telah didirikan di kota tersebut.

"Tingkat air terus meningkat dan saat ini terjadi situasi banjir... kemungkinan akan terus naik," kata Kejriwal kepada wartawan sambil meminta mereka yang tinggal di sekitar sungai untuk mengungsi dari rumah mereka.

Penduduk yang tinggal di pinggiran Sungai Yamuna berjalan melintasi jalan yang tergenang banjir, dengan membawa hewan peliharaan di pundak mereka serta membawa peralatan dapur, dan naik tangga untuk mencapai puncak sebuah jembatan ketika tingkat air semakin tinggi.

Menurut Departemen Meteorologi India (IMD), negara bagian di dekat Delhi telah menerima curah hujan rekor sejauh ini pada musim monsun yang dimulai pada 1 Juni, dengan Punjab dan Himachal Pradesh masing-masing mencatat curah hujan 100% dan 70% lebih tinggi dari rata-rata.

Setidaknya 88 orang telah meninggal di Himachal Pradesh sejak hujan turun pada 24 Juni, kata kantor berita ANI. Banjir bandang di negara bagian tersebut pada akhir pekan lalu menyebabkan runtuhnya sebuah jembatan dan hilangnya beberapa pemukiman rumah.

Delhi juga telah mencatat curah hujan 112% di atas rata-rata sejauh ini, menurut IMD. Pemerintah kota mengatakan telah didirikan penghalang di daerah perumahan Civil Lines, di mana beberapa menteri kabinet termasuk Kejriwal tinggal, untuk mencegah air sungai yang naik meluap membanjiri jalan-jalan.

(bbn)