Logo Bloomberg Technoz

Melihat Pabrik Perakitan Pesawat Airbus di Tianjin, China

News
07 July 2023 19:32

Pesawat penumpang China Southern Airlines Co. dirakit di pabrik manufaktur Airbus SE, Tianjin, China, Jumat (30/6/2023). ( Qilai Shen/Bloomberg)

Pesawat penumpang China Southern Airlines Co. dirakit di pabrik manufaktur Airbus SE, Tianjin, China, Jumat (30/6/2023). ( Qilai Shen/Bloomberg)

Airbus berencana akan memperluas lini perakitannya di pabrik manufaktur Tianjin. (Qilai Shen/Bloomberg)

Airbus berencana akan memperluas lini perakitannya di pabrik manufaktur Tianjin. (Qilai Shen/Bloomberg)

Jalur baru ini dijadwalkan mulai beroperasi pada tahun 2025. (Qilai Shen/Bloomberg)

Jalur baru ini dijadwalkan mulai beroperasi pada tahun 2025. (Qilai Shen/Bloomberg)

Hingga akhir Maret 2023, jumlah armada Airbus yang beroperasi di China Daratan mencapai lebih dari 2.100 unit. (Qilai Shen/Bloomberg)

Hingga akhir Maret 2023, jumlah armada Airbus yang beroperasi di China Daratan mencapai lebih dari 2.100 unit. (Qilai Shen/Bloomberg)

Produsen pesawat Eropa ini memperkirakan maskapai China akan membutuhkan 9.440 pesawat baru. (Qilai Shen/Bloomberg)

Produsen pesawat Eropa ini memperkirakan maskapai China akan membutuhkan 9.440 pesawat baru. (Qilai Shen/Bloomberg)

Sejak dioperasikan tahun 2008 pabrik perakitan Airbus di Tianjin telah merakit lebih dari 600 unit pesawat keluarga A320. (Qilai Shen/Bloomberg)

Sejak dioperasikan tahun 2008 pabrik perakitan Airbus di Tianjin telah merakit lebih dari 600 unit pesawat keluarga A320. (Qilai Shen/Bloomberg)

Usai diperluas Airbus menargetkan akan memproduksi hingga 75 pesawat per bulan secara global pada tahun 2026. (Qilai Shen/Bloomberg)

Usai diperluas Airbus menargetkan akan memproduksi hingga 75 pesawat per bulan secara global pada tahun 2026. (Qilai Shen/Bloomberg)

Pesawat penumpang China Southern Airlines Co. dirakit di pabrik manufaktur Airbus SE, Tianjin, China, Jumat (30/6/2023). ( Qilai Shen/Bloomberg)
Airbus berencana akan memperluas lini perakitannya di pabrik manufaktur Tianjin. (Qilai Shen/Bloomberg)
Jalur baru ini dijadwalkan mulai beroperasi pada tahun 2025. (Qilai Shen/Bloomberg)
Hingga akhir Maret 2023, jumlah armada Airbus yang beroperasi di China Daratan mencapai lebih dari 2.100 unit. (Qilai Shen/Bloomberg)
Produsen pesawat Eropa ini memperkirakan maskapai China akan membutuhkan 9.440 pesawat baru. (Qilai Shen/Bloomberg)
Sejak dioperasikan tahun 2008 pabrik perakitan Airbus di Tianjin telah merakit lebih dari 600 unit pesawat keluarga A320. (Qilai Shen/Bloomberg)
Usai diperluas Airbus menargetkan akan memproduksi hingga 75 pesawat per bulan secara global pada tahun 2026. (Qilai Shen/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Airbus, produsen pesawat asal Eropa,dan mitranya di China telah menandatangani sebuah perjanjian untuk memperluas kapasitas perakitan akhir keluarga A320 dengan lini kedua di fasilitas perakitan yang terletak di Kota Tianjin, China utara.

Perusahaan akan membangun jalur perakitan final A320 kedua di Tianjin, menggandakan kapasitas produksi menjadi 12 pesawat per bulan.  Jalur baru ini dijadwalkan mulai beroperasi pada tahun 2025 dan merupakan bagian integral dari ambisi Airbus untuk memproduksi hingga 75 pesawat per bulan secara global pada tahun 2026.

Airbus juga akan merekrut 400 pekerja lagi di Tianjin untuk mendukung jalur baru tersebut, sehingga total staf di sana menjadi 1.400 orang

Produsen pesawat Eropa ini memperkirakan maskapai China akan membutuhkan 9.440 pesawat baru antara tahun 2023 dan 2042, sekitar 15% di antaranya adalah pesawat widebody.

Saat ini, Airbus memiliki empat fasilitas perakitan di seluruh dunia untuk keluarga A320-nya, yang berlokasi di Toulouse di Prancis, Hamburg di Jerman, Mobile di Amerika Serikat, dan Tianjin di China. Lini perakitan akhir Asia milik Airbus di Tianjin yang dikenal sebagai FAL Tianjin yang dioperasikan pada 2008 telah merakit lebih dari 600 unit pesawat keluarga A320.

(bbn)