Logo Bloomberg Technoz

Bentrokan Polisi & Pendemo di Prancis Pasca Penembakan Remaja

News
30 June 2023 08:49

Bentrokan polisi dengan pedemo yang memprotes penembakan remaja di pinggiran Nanterre Paris, Prancis, Kamis, (29/6/2023). (Benjamin Girette/Bloomberg)

Bentrokan polisi dengan pedemo yang memprotes penembakan remaja di pinggiran Nanterre Paris, Prancis, Kamis, (29/6/2023). (Benjamin Girette/Bloomberg)

Penembakan remaja tersebut dilakukan oleh seorang polisi.  (Benjamin Girette/Bloomberg)

Penembakan remaja tersebut dilakukan oleh seorang polisi. (Benjamin Girette/Bloomberg)

Nahel (17) ditembak dari jarak dekat di pinggiran barat Nanterre pada Selasa (27/6/2023).  (Benjamin Girette/Bloomberg)

Nahel (17) ditembak dari jarak dekat di pinggiran barat Nanterre pada Selasa (27/6/2023). (Benjamin Girette/Bloomberg)

Petugas polisi yang melepaskan tembakan didakwa dengan pembunuhan pada Kamis dan sudah ditahan. (Benjamin Girette/Bloomberg)

Petugas polisi yang melepaskan tembakan didakwa dengan pembunuhan pada Kamis dan sudah ditahan. (Benjamin Girette/Bloomberg)

Bentrokan di Prancis ini mengakibatkan aksi bakar gedung-gedung sekolah, mobil dan balai kota. (Benjamin Girette/Bloomberg)

Bentrokan di Prancis ini mengakibatkan aksi bakar gedung-gedung sekolah, mobil dan balai kota. (Benjamin Girette/Bloomberg)

Bentrokan di Prancis itu diikuti lebih dari 6.000 pengunjuk rasa. (Benjamin Girette/Bloomberg)

Bentrokan di Prancis itu diikuti lebih dari 6.000 pengunjuk rasa. (Benjamin Girette/Bloomberg)

Polisi menangkap 180 orang  atas bentrokan di Prancis tersebut (Benjamin Girette/Bloomberg)

Polisi menangkap 180 orang atas bentrokan di Prancis tersebut (Benjamin Girette/Bloomberg)

Untuk membubarkan massa polisi menembakkan gas air mata. (Benjamin Girette/Bloomberg)

Untuk membubarkan massa polisi menembakkan gas air mata. (Benjamin Girette/Bloomberg)

Kerusuhan itu mengingatkan pada kerusuhan pada 2005 setelah dua anak laki-laki tewas di gardu listrik usai dikejar polisi (Benjamin Girette/Bloomberg)

Kerusuhan itu mengingatkan pada kerusuhan pada 2005 setelah dua anak laki-laki tewas di gardu listrik usai dikejar polisi (Benjamin Girette/Bloomberg)

Bentrokan polisi dengan pedemo yang memprotes penembakan remaja di pinggiran Nanterre Paris, Prancis, Kamis, (29/6/2023). (Benjamin Girette/Bloomberg)
Penembakan remaja tersebut dilakukan oleh seorang polisi.  (Benjamin Girette/Bloomberg)
Nahel (17) ditembak dari jarak dekat di pinggiran barat Nanterre pada Selasa (27/6/2023).  (Benjamin Girette/Bloomberg)
Petugas polisi yang melepaskan tembakan didakwa dengan pembunuhan pada Kamis dan sudah ditahan. (Benjamin Girette/Bloomberg)
Bentrokan di Prancis ini mengakibatkan aksi bakar gedung-gedung sekolah, mobil dan balai kota. (Benjamin Girette/Bloomberg)
Bentrokan di Prancis itu diikuti lebih dari 6.000 pengunjuk rasa. (Benjamin Girette/Bloomberg)
Polisi menangkap 180 orang  atas bentrokan di Prancis tersebut (Benjamin Girette/Bloomberg)
Untuk membubarkan massa polisi menembakkan gas air mata. (Benjamin Girette/Bloomberg)
Kerusuhan itu mengingatkan pada kerusuhan pada 2005 setelah dua anak laki-laki tewas di gardu listrik usai dikejar polisi (Benjamin Girette/Bloomberg)

Jenny Che dan William Horobin - Bloomberg

Bloomberg- Seorang polisi didakwa di Prancis atas pembunuhan setelah menembak seorang remaja awal pekan ini di tengah unjuk rasa masyarakat yang berujung rusuh di negara itu.

Pemerintah memobilisasi 40.000 petugas polisi di seluruh negeri, termasuk 5.000 di Paris, setelah bentrokan pada Rabu (28/06/2023) malam di mana sekelompok masyarakat  menyerang dan membakar gedung-gedung sekolah dan balai kota. Lebih dari 180 orang ditangkap dalam aksi yang berujung bentrokan di Prancis tersebut.

Petugas polisi yang melepaskan tembakan didakwa dengan pembunuhan pada Kamis dan sudah ditahan. Nahel (17) ditembak dari jarak dekat di pinggiran barat Nanterre pada Selasa (27/6/2023). Video di media sosial menunjukkan dua petugas polisi bersandar ke mobil, dengan salah satu dari mereka menembak remaja tersebut saat pengemudi menjauh.

"Kami percaya bahwa hukum penggunaan senjata dilanggar oleh pelaku," kata jaksa Nanterre, Pascal Prache pada konferensi pers, Kamis.

Presiden Emmanuel Macron mengecam pembunuhan itu pada Rabu malam. Ia menyebut tindakan itu tidak dapat dibenarkan via sebuah tweet. 

Lebih dari 6.000 orang berunjuk rasa pada Kamis sore di Nanterre untuk memprotes pembunuhan oleh polisi itu. Tayangan di televisi menunjukkan beberapa dari mereka terkena gas air mata dari polisi yang bentrok dengan pedemo tersebut.

Pihak berwenang secara signifikan meningkatkan jumlah pasukan keamanan di seluruh negeri untuk menghadapi bentrokan lebih lanjut. Layanan bus dan trem ditangguhkan mulai pukul 21:00. Kamis di wilayah Paris.

"Kami akan melakukan segalanya untuk mengembalikan ketertiban," kata Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin saat berkunjung ke balai kota di Prancis utara yang menjadi sasaran pengunjuk rasa. "Penangkapan akan dilakukan malam ini segera setelah kami melihat orang-orang mencoba menyerang gedung-gedung publik, polisi. atau pejabat setempat."

Kerusuhan itu mengingatkan pada kerusuhan berminggu-minggi pada 2005 setelah dua anak laki-laki tewas di gardu listrik usai dikejar polisi.

Otopsi menunjukkan bahwa Nahel terkena satu tembakan yang menembus lengan kiri dan dadanya.

Para bintang sepak bola terkenal, selebritas, dan pemimpin politik pun menyatakan kemarahan mereka atas pembunuhan tersebut.

(bbn)