Uji Coba LRT Jabodebek, Transportasi Baru Kaum Urban Jakarta
Andrean Kristianto
14 June 2023 18:25
Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menyatakan uji coba berpenumpang Lintas Rel Terpadu atau light rail transit Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (LRT Jabodebek) pada 12 Juli—15 Agustus 2023 tetap dikenakan tarif.
Manager Public Relation KAI Divisi LRT Jabodebek Kuswardojo mengatakan, sedianya tidak ada pengenaan tarif selama periode uji coba berpenumpang. Namun, hal tersebut batal dilakukan karena kendala teknis terkait dengan sistem tiket elektronik.
Baca Juga
Dia menjelaskan sistem tiket elektronik di stasiun-stasiun LRT Jabodebek tidak dapat membaca transaksi dengan nilai Rp0 saat kartu elektronik ditempelkan ke alat pembaca. Sistem tersebut tetap memerlukan nominal saat masuk ke stasiun sehingga operator memutuskan untuk mengenakan tarif sebesar Rp1.
“Jadi, karena menggunakan sistem pembayaran nontunai yang mengharuskan adanya nominal untuk setiap transaksi. Maka, dengan terpaksa kami menyertakan pembayaran sebesar Rp1 pada saat tapping masuk ke stasiun,” katanya kepada Bloomberg Technoz, Jumat (2/6/2023).
Pada masa uji coba, penumpang LRT akan dibatasi paling banyak 150 penumpang. Untuk itu, masyarakat perlu mendaftarkan diri agar mendapat kuota perjalanan.
Kepala Divisi LRT Jabodebek KAI Mochamad Purnomosidi mengatakan penumpang baru akan dikenakan tarif setelah operasi komersial atau commercial operation date (COD) pada 17 Agustus 2023. Operasi komersial LRT Jabodebek akan dilakukan bersamaan dengan peluncuran Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).
"Pada 12 Juli 2023, insyaallah kita akan launching dengan beberapa penumpang undangan termasuk media, sementara belum berbayar," kata dia saat ditemui di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, Minggu (14/5/2023).
LRT Jabodebek merupakan salah satu dari 16 proyek perkeretaapian pada Proyek Strategi Nasional (PSN) Pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Melansir situs jejaring resmi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, nilai investasi pada proyek ini diperkirakan mencapai Rp32,5 triliun.
Sarana LRT Jabodetabek ini dikerjakan PT INKA (Persero) dan bekerja sama dengan industri dalam negeri lainnya, seperti PT LEN Industri (Persero). Proyek ini juga melibatkan kerja sama dengan perusahaan top multinasional di bidang teknologi dunia untuk mendukung sistem persinyalan dan memastikan bekerjanya, Operation Control Center (OCC) LRT Jabodetabek.
Kapasitas muatan dari LRT ini maksimal 1308 orang penumpang. Namun, normalnya LRT akan membawa 740 orang penumpang dalam sekali perjalanan. Akan ada 174 bangku, dan 566 penumpang yang bisa berdiri.
(dre/wdh)