Bloomberg,  Hujan deras selama tiga hari terakhir memicu banjir dan tanah longsor di wilayah Emilia-Romagna utara Italia pada Rabu (17/5/2023). Menurut laporan dari kantor berita Ansa, tiga belas orang tewas dan sekitar 10.000 orang terlantar akibat banjir tersebut. Petugas penyelamat masih berjuang mencapai puluhan desa dan pertanian yang terisolasi. Pada hari Kamis, hampir 20.000 orang masih mengalami pemadaman listrik di wilayah tersebut.

Emilia-Romagna, yang dilewati oleh sungai Po, sungai terbesar di Italia dan anak sungainya, merupakan wilayah paling rentan terhadap banjir berdasarkan studi Bank Italia.

Diperkirakan kerugian tahunan akibat banjir mencapai 0,71% dari nilai properti real estat di wilayah tersebut. Menurut studi tersebut, hampir 5% nilai rumah di Italia berisiko hilang dalam banjir besar dalam 20 hingga 50 tahun mendatang.

Pemerintah Italia telah mengalokasikan sekitar €30 juta untuk mengatasi dampak darurat ini. Rencana bantuan lebih lanjut akan dibahas dalam pertemuan kabinet yang dijadwalkan pada hari Selasa.

Namun, biaya pemulihan pasca banjir diperkirakan akan meningkat. Presiden regional wilayah Emilia-Romagna, Stefano Bonaccini, membandingkan bencana ini dengan gempa bumi yang terjadi di wilayah yang sama pada tahun 2012.

Kerusakan ini berpotensi berdampak pada sektor pariwisata, karena ombak laut mengikis pantai di tempat-tempat populer di Riviera seperti Rimini dan Riccione.

Keputusan kontroversial diambil ketika konser Bruce Springsteen di Ferrara pada Kamis malam tetap dilaksanakan, meskipun situasi darurat masih berlangsung. Hal ini mendapat kritik berat dari masyarakat. Sementara itu, Grand Prix Formula 1 yang seharusnya diadakan di Imola pada hari Minggu telah dibatalkan sebagai tanggapan terhadap situasi yang terjadi.

(bbn)