Menengok PLTP Kamojang, Pemasok Listrik Tertua di Indonesia
Andrean Kristianto
18 May 2023 13:58
Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) secara konsisten mengembangkan Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Kamojang, yang merupakan area tertua di mana perusahaan memulai proses eksplorasinya sejak 1974 sampai saat in.
Di area Kamojang ini, total kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP)-nya mencapai sebesar 235 megawatt (MW). Jumlah tersebut mampu memasok listrik hingga 260.000 rumah tangga di wilayah sekitar.
Baca Juga
"Kemampuan tersebut memiliki potensi mengurangi emisi mencapai 1.222.000 TCO2 per tahun. Selain itu, Area Kamojang ini dapat menghemat cadangan minyak dan gas bumi hingga 11.115 BOEPD," kata General Manager PGE Area Kamojang Rahmad Harahap .
Secara total, dari lima unit PLTP di Area Kamojang, terdapat sebanyak 235 megawatt listrik yang disalurkan. Perinciannya adalah PLTP Unit 1 yang mulai beroperasi pada 1983 dan menyalurkan uap 30 MW, PLTP Unit 2 dan 3 yang menyalurkan uap masing-masing 55 MW, serta PLTP Unit 4 yang menyalurkan listrik 60 MW. Unit kelima dilakukan pada 2015 dengan menyalurkan listrik sebesar 35 MW.
Kegiatan eksplorasi panas bumi Kamojang memiliki riwayat panjang, dimulai sejak zaman pemerintahan Kolonial Hindia Belanda. Eksplorasi pertama dilakukan oleh Pemerintah Hindia Belanda pada 1926 sampai 1928 dengan melakukan pemboran sebanyak 5 sumur.
PLTP Kamojang merupakan PLTP pertama di Indonesia dan di PLTP Kamojang terdapat Kawah Kamojang (KMJ)-3 atau sering disebut Kawah Kereta Api merupakan sumur panas bumi pertama di Indonesia yang dibor oleh pemerintah Kolonial Belanda pada 1926.
(dre/wdh)