Logo Bloomberg Technoz

Pakistan Krisis Listrik, Blackout Dimana-mana

News
24 January 2023 12:59

Pedagang menjual buah di bawah lampu baterai akibat pemadaman listrik di Lahore, Pakistan, Senin (23/1/2023). (Betsy Joles/Bloomberg)

Pedagang menjual buah di bawah lampu baterai akibat pemadaman listrik di Lahore, Pakistan, Senin (23/1/2023). (Betsy Joles/Bloomberg)

Hampir dari 220 juta penduduk Pakistan dikabarkan terkana imbas pemadaman listrik nasional. (Betsy Joles/Bloomberg)

Hampir dari 220 juta penduduk Pakistan dikabarkan terkana imbas pemadaman listrik nasional. (Betsy Joles/Bloomberg)

Pemadaman listrik ini adalah yang paling luas di Pakistan sejak 2021 akibat pengurangan frekuensi di gardu nasional. (Betsy Joles/Bloomberg)

Pemadaman listrik ini adalah yang paling luas di Pakistan sejak 2021 akibat pengurangan frekuensi di gardu nasional. (Betsy Joles/Bloomberg)

Pemadaman juga berimbas pada layanan seluler dan Internet.. (Betsy Joles/Bloomberg)

Pemadaman juga berimbas pada layanan seluler dan Internet.. (Betsy Joles/Bloomberg)

Penjual di pasar terpaksa harus berjualan dengan menggunakan penerangan baterai yang bersumber dari aki. (Betsy Joles/Bloomberg)

Penjual di pasar terpaksa harus berjualan dengan menggunakan penerangan baterai yang bersumber dari aki. (Betsy Joles/Bloomberg)

Pemadaman bergilir dan penjatahan bahan bakar telah dilakukan selama berbulan-bulan.  (Betsy Joles/Bloomberg)

Pemadaman bergilir dan penjatahan bahan bakar telah dilakukan selama berbulan-bulan. (Betsy Joles/Bloomberg)

Pegawai sektor publik diminta bekerja dari rumah, sementara pusat perbelanjaan, pasar, dan restoran diminta tutup lebih  awal. (Betsy Joles/Bloomberg)

Pegawai sektor publik diminta bekerja dari rumah, sementara pusat perbelanjaan, pasar, dan restoran diminta tutup lebih awal. (Betsy Joles/Bloomberg)

Pedagang menjual buah di bawah lampu baterai akibat pemadaman listrik di Lahore, Pakistan, Senin (23/1/2023). (Betsy Joles/Bloomberg)
Hampir dari 220 juta penduduk Pakistan dikabarkan terkana imbas pemadaman listrik nasional. (Betsy Joles/Bloomberg)
Pemadaman listrik ini adalah yang paling luas di Pakistan sejak 2021 akibat pengurangan frekuensi di gardu nasional. (Betsy Joles/Bloomberg)
Pemadaman juga berimbas pada layanan seluler dan Internet.. (Betsy Joles/Bloomberg)
Penjual di pasar terpaksa harus berjualan dengan menggunakan penerangan baterai yang bersumber dari aki. (Betsy Joles/Bloomberg)
Pemadaman bergilir dan penjatahan bahan bakar telah dilakukan selama berbulan-bulan.  (Betsy Joles/Bloomberg)
Pegawai sektor publik diminta bekerja dari rumah, sementara pusat perbelanjaan, pasar, dan restoran diminta tutup lebih  awal. (Betsy Joles/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pakistan mengalami pemadaman listrik (black out) besar-besaran dalam skala nasional. Penyebabnya adalah pengurangan frekuensi di gardu nasional. 

Hampir dari 220 juta penduduk Pakistan dikabarkan terkana imbas pemadaman listrik nasional pada Senin pagi. Pemadaman listrik tersebut menyebabkan rumah sakit harus memanfaatkan generator cadangan hingga gangguan besar pada layanan seluler dan Internet.

Pemadaman dilaporkan telah terjadi di kota-kota besar seperti Karachi, Lahore, dan Islamamad. Kemungkinan listrik baru bisa pulih total dalam waktu 12 jam, mengutip pemberitaan Geo.

Perdana Menteri Shehbaz Sharif telah memerintahkan penyelidikan atas pemadaman tersebut. Pemadaman listrik ini adalah yang paling luas di Pakistan sejak 2021. Meski demikian, saat ini pemeliharaan sistem terus mengalami kemajuan pesat.

Tekanan global dalam pasokan energi setelah invasi Rusia ke Ukraina telah memukul keras Pakistan yang menyebabkan kenaikan harga impor bahan bakar dan memperparah kesulitan negara dengan inflasi yang melonjak dan mata uang yang menyusut.

Pemadaman bergilir dan penjatahan bahan bakar telah dilakukan selama berbulan-bulan. Pegawai sektor publik diminta untuk bekerja dari rumah, sementara pusat perbelanjaan, pasar, dan restoran diminta tutup lebih awal dari biasanya.

(bbn)