Logo Bloomberg Technoz

Prancis Makin Panas Setelah Ketetapan Pensiun 64 Tahun Disahkan

News
15 April 2023 14:55

Tempat sampah dibakar oleh pendemo yang menentang hasil keputusan reformasi pensiun di Paris, Prancis, Jumat (14/4/2023). (Nathan Laine/Bloomberg)

Tempat sampah dibakar oleh pendemo yang menentang hasil keputusan reformasi pensiun di Paris, Prancis, Jumat (14/4/2023). (Nathan Laine/Bloomberg)

Aksi bakar tempat sampah itu dilakukan menyusul keputusan untuk menaikkan usia pensiun oleh Dewan Konstitusi Prancis. (Nathan Laine/Bloomberg)

Aksi bakar tempat sampah itu dilakukan menyusul keputusan untuk menaikkan usia pensiun oleh Dewan Konstitusi Prancis. (Nathan Laine/Bloomberg)

Meskipun undang-undang tersebut telah disetujui, Macron masih harus menghadapi penentang dari reformasi pensiun tersebut. (Nathan Laine/Bloomberg)

Meskipun undang-undang tersebut telah disetujui, Macron masih harus menghadapi penentang dari reformasi pensiun tersebut. (Nathan Laine/Bloomberg)

Pedemo rasa anti-Macron menyanykan yel-yel:

Pedemo rasa anti-Macron menyanykan yel-yel: "Kami di sini, kami di sini, meskipun Macron tidak menginginkannya, kami di sini." (Nathan Laine/Bloomberg

Rencana penerapan reformasi pensiun akan diterapkan oleh Macron pada bulan September. (Nathan Laine/Bloomberg)

Rencana penerapan reformasi pensiun akan diterapkan oleh Macron pada bulan September. (Nathan Laine/Bloomberg)

Survei pendapat menunjukkan mayoritas besar masyarakat menolak perubahan kebijakan tersebut. (Nathan Laine/Bloomberg)

Survei pendapat menunjukkan mayoritas besar masyarakat menolak perubahan kebijakan tersebut. (Nathan Laine/Bloomberg)

Sejumlah demonstran yang melakukan aksi ditangkap oleh pihak kepolisian (Nathan Laine/Bloomberg)

Sejumlah demonstran yang melakukan aksi ditangkap oleh pihak kepolisian (Nathan Laine/Bloomberg)

Serikat buruh akan menggelar aksi besar-besaran pada 1 Mei mendatang saat Hari Buruh. (Nathan Laine/Bloomberg)

Serikat buruh akan menggelar aksi besar-besaran pada 1 Mei mendatang saat Hari Buruh. (Nathan Laine/Bloomberg)

Tempat sampah dibakar oleh pendemo yang menentang hasil keputusan reformasi pensiun di Paris, Prancis, Jumat (14/4/2023). (Nathan Laine/Bloomberg)
Aksi bakar tempat sampah itu dilakukan menyusul keputusan untuk menaikkan usia pensiun oleh Dewan Konstitusi Prancis. (Nathan Laine/Bloomberg)
Meskipun undang-undang tersebut telah disetujui, Macron masih harus menghadapi penentang dari reformasi pensiun tersebut. (Nathan Laine/Bloomberg)
Pedemo rasa anti-Macron menyanykan yel-yel:
Rencana penerapan reformasi pensiun akan diterapkan oleh Macron pada bulan September. (Nathan Laine/Bloomberg)
Survei pendapat menunjukkan mayoritas besar masyarakat menolak perubahan kebijakan tersebut. (Nathan Laine/Bloomberg)
Sejumlah demonstran yang melakukan aksi ditangkap oleh pihak kepolisian (Nathan Laine/Bloomberg)
Serikat buruh akan menggelar aksi besar-besaran pada 1 Mei mendatang saat Hari Buruh. (Nathan Laine/Bloomberg)

Bloomberg,  Presiden Prancis, Emmanuel Macron, telah memenangkan keputusan untuk menaikkan usia pensiun di negaranya. Dewan Konstitusi Prancis, yang terdiri dari mantan politisi dan pegawai negeri senior, telah menyetujui peningkatan usia pensiun minimum selama dua tahun, dari 62 menjadi 64 tahun.

Meskipun undang-undang tersebut telah disetujui, Macron masih harus menghadapi penentang dari reformasi pensiun tersebut. Serikat buruh tetap melakukan protes dan survei pendapat menunjukkan mayoritas besar masyarakat menolak perubahan kebijakan tersebut.

Para demonstran berkumpul di luar Balai Kota Paris sambil memegang spanduk bertuliskan "iklim kemarahan" dan "tidak ada akhir untuk mogok sampai reformasi ditarik kembali”.

Beberapa orang membakar tempat sampah saat mereka melakukan aksi unjuk rasa di Paris. Para demonstran menyanyikan yel-yel yang populer di kalangan pengunjuk rasa anti-Macron: "Kami di sini, kami di sini, meskipun Macron tidak menginginkannya, kami di sini."

Sebelum putusan, Macron mencoba menunjukkan bahwa ia siap berdiskusi dengan mengundang serikat buruh, "tanpa syarat," untuk bertemu di Elysee pada hari Selasa. Namun, dalam sebuah pernyataan pada Jumat malam, pemimpin gerakan buruh mengatakan bahwa mereka tidak akan menerima pertemuan apa pun sebelum tanggal 1 Mei, yang merupakan Hari Buruh menjadi momen demonstrasi besar-besaran.

"Malam ini tidak ada pemenang atau pecundang," tweet Perdana Menteri Elisabeth Borne usai putusan reformasi pensiun tersebut.

Rencana penerapan reformasi pensiun akan diterapkan oleh Macron pada bulan September.

Pemerintah Macron mengatakan menaikkan usia pensiun sangat penting untuk meningkatkan tingkat lapangan kerja dan menghentikan penumpukan defisit dalam sistem pensiun seiring bertambahnya usia penduduk.

Namun, serikat pekerja mengatakan mengubah ambang usia untuk mengklaim pensiun akan berdampak ke masyarakat yang tidak mampu. Mereka mengatakan ada pilihan lain untuk menyeimbangkan sistem, termasuk pajak yang lebih tinggi untuk bisnis dan orang kaya.

(bbn)