Logo Bloomberg Technoz

Potret Ricuh Pedemo di Prancis Serbu Kantor Louis Vuitton

News
14 April 2023 11:51

Pedemo penentang reformasi pensiun menyalakan flare di dalam markas LVMH (Louis Vuitton) di Paris, Prancis, Kamis (13/4.2023) (Nathan Laine/Bloomberg)

Pedemo penentang reformasi pensiun menyalakan flare di dalam markas LVMH (Louis Vuitton) di Paris, Prancis, Kamis (13/4.2023) (Nathan Laine/Bloomberg)

Demo tersebut dilakukan satu hari menjelang keputusan mengenai konstitusionalitas undang-undang tersebut. (Nathan Laine/Bloomberg)

Demo tersebut dilakukan satu hari menjelang keputusan mengenai konstitusionalitas undang-undang tersebut. (Nathan Laine/Bloomberg)

Demonstran masuk kedalam perusahaan mewah LVMH yang memproduksi Louis Vuitton dan Moët. (Nathan Laine/Bloomberg)

Demonstran masuk kedalam perusahaan mewah LVMH yang memproduksi Louis Vuitton dan Moët. (Nathan Laine/Bloomberg)

Para pedemo menargetkan simbol kapitalisme dan bisnis di Prancis. (Nathan Laine/Bloomberg)

Para pedemo menargetkan simbol kapitalisme dan bisnis di Prancis. (Nathan Laine/Bloomberg)

Bentrokan terjadi antara demonstran dengan polisi anti huru hara di pusat kota Paris. (Nathan Laine/Bloomberg)

Bentrokan terjadi antara demonstran dengan polisi anti huru hara di pusat kota Paris. (Nathan Laine/Bloomberg)

Bentrokan tersebut memanas ketika bom asap, dan gas air mata ditembakkan. (Nathan Laine/Bloomberg)

Bentrokan tersebut memanas ketika bom asap, dan gas air mata ditembakkan. (Nathan Laine/Bloomberg)

Polisi menangkap 47 orang di Paris dan setidaknya sepuluh petugas polisi terluka. (Nathan Laine/Bloomberg)

Polisi menangkap 47 orang di Paris dan setidaknya sepuluh petugas polisi terluka. (Nathan Laine/Bloomberg)

Para demonstran melemparkan flare merah di luar gedung pengadilan Dewan Konstitusional. (Nathan Laine/Bloomberg)

Para demonstran melemparkan flare merah di luar gedung pengadilan Dewan Konstitusional. (Nathan Laine/Bloomberg)

Salah satu pedemo membawa poster poster bertuliskan 'Rakyat Lapar'. (Nathan Laine/Bloomberg)

Salah satu pedemo membawa poster poster bertuliskan 'Rakyat Lapar'. (Nathan Laine/Bloomberg)

Namun peserta aksi pada Kamis kemarin menurun jika dibandingkan pada minggu lalu. (Nathan Laine/Bloomberg)

Namun peserta aksi pada Kamis kemarin menurun jika dibandingkan pada minggu lalu. (Nathan Laine/Bloomberg)

Pedemo penentang reformasi pensiun menyalakan flare di dalam markas LVMH (Louis Vuitton) di Paris, Prancis, Kamis (13/4.2023) (Nathan Laine/Bloomberg)
Demo tersebut dilakukan satu hari menjelang keputusan mengenai konstitusionalitas undang-undang tersebut. (Nathan Laine/Bloomberg)
Demonstran masuk kedalam perusahaan mewah LVMH yang memproduksi Louis Vuitton dan Moët. (Nathan Laine/Bloomberg)
Para pedemo menargetkan simbol kapitalisme dan bisnis di Prancis. (Nathan Laine/Bloomberg)
Bentrokan terjadi antara demonstran dengan polisi anti huru hara di pusat kota Paris. (Nathan Laine/Bloomberg)
Bentrokan tersebut memanas ketika bom asap, dan gas air mata ditembakkan. (Nathan Laine/Bloomberg)
Polisi menangkap 47 orang di Paris dan setidaknya sepuluh petugas polisi terluka. (Nathan Laine/Bloomberg)
Para demonstran melemparkan flare merah di luar gedung pengadilan Dewan Konstitusional. (Nathan Laine/Bloomberg)
Salah satu pedemo membawa poster poster bertuliskan 'Rakyat Lapar'. (Nathan Laine/Bloomberg)
Namun peserta aksi pada Kamis kemarin menurun jika dibandingkan pada minggu lalu. (Nathan Laine/Bloomberg)

Bloomberg,  Ratusan ribu orang turun ke jalan di seluruh Prancis pada hari Kamis (13/4/2023) untuk menggelar aksi demonstrasi baru terkait rencana pemerintah menaikkan usia pensiun dari 62 tahun menjadi 64 tahun. Demo tersebut dilakukan satu hari menjelang keputusan mengenai konstitusionalitas undang-undang tersebut.

Para demonstran di Paris berusaha masuk ke markas besar perusahaan mewah LVMH yang memproduksi Louis Vuitton dan Moët. Mereka menuntut orang kaya untuk memberikan kontribusi lebih banyak untuk pembiayaan pensiun negara. Lebih dari 100 demonstran masuk ke gedung berlapis kayu itu di Jalan Montaigne yang mewah dan naik eskalator yang mengarah ke lantai atas, sementara yang lain berada di luar gedung dan beberapa dari mereka mengibarkan bendera serikat pekerja kereta api Sud Rail.

Para pedemo menargetkan simbol kapitalisme dan bisnis di Prancis setelah unjuk rasa dalam beberapa pekan terakhir yang belum mempengaruhi rencana pemerintah itu.

“Tampaknya pemerintah kita kesulitan untuk membiayai sistem jaminan sosial dan pensiun kita, kita perlu cari di mana uangnya, yaitu miliaran di perusahaan seperti LVMH,” kata Fabien Villedieu dari serikat pekerja Sud-Rail di BFM TV setelah meninggalkan gedung perusahaan barang mewah itu.

Massa kemudian menuju depan Dewan Konstitusional lokasi dimana reformasi pensiun tersebut akan diputuskan. Namun polisi menghentikannya dan bentrokan tak terhindarkan.

Para demonstran terlibat dalam bentrokan sengit dengan polisi ketika bom asap, dan gas air mata ditembakkan. Para demonstran melemparkan flare merah di luar gedung pengadilan.

Bentrokan terjadi juga di Place de la Bastille Paris.Polisi juga terlihat melindungi toko serba ada BHV dengan menyerang para demonstran di Rue de Rivoli di pusat Paris.

Polisi menangkap 47 orang di Paris dan setidaknya sepuluh petugas polisi terluka.

Namun jumlah peserta aksi pada Kamis (13/4/2023) menurun jika dibandingkan pada minggu lalu. Sebanyak 380.000 orang mengikuti unjuk rasa pada hari ke-12 di seluruh negeri, jauh menurun dari 570.000 orang pada seminggu sebelumnya. Jumlah ini jauh di bawah jumlah puncak 1,28 juta orang pada tanggal 7 Maret.

Para pekerja dari sektor seperti kereta api, transportasi publik, dan pendidikan yang melakukan mogok juga turun dibandingkan sebelumnya. Metro Paris dan jalur kereta internasional seperti Eurostar dan Thalys hampir beroperasi normal.

RUU yang menaikkan usia pensiun minimum di Prancis menjadi 64 tahun telah disetujui oleh parlemen, tetapi organisasi buruh masih menuntut agar Macron mundur.

Pemerintah Macron mengatakan menaikkan usia pensiun sangat penting untuk meningkatkan tingkat lapangan kerja dan menghentikan penumpukan defisit dalam sistem pensiun seiring bertambahnya usia penduduk.

Serikat pekerja mengatakan mengubah ambang usia untuk mengklaim pensiun akan berdampak ke masyarakat yang tidak mampu. Mereka mengatakan ada pilihan lain untuk menyeimbangkan sistem, termasuk pajak yang lebih tinggi untuk bisnis dan orang kaya.

(bbn)