Amsterdam Akan Pindahkan Distrik Protitusi dan Mengetatkan Ganja
News
13 April 2023 15:42
April Roach - Bloomberg News
Bloomberg, Pemerintah kota Amsterdam sedang meluncurkan kampanye "Stay Away" yang ditujukan untuk mencegah kedatangan wisatawan yang membuat gaduh ke kota tersebut. Kampanye daring ini ditargetkan pada pria Inggris berusia antara 18 dan 35 tahun, namun akan diperluas kepada pengunjung dari negara-negara Uni Eropa yang berpotensi menjadi "pengganggu".
Baca Juga
Hal ini dikeluarkan karena Kota Amsterdam menjadi daya tarik dengan industri distrik merah atau prostitusi dan toko kopi yang menjual ganja. Kota ini pun sedang mempertimbangkan pemindahan lokasi baru sebagai pusat kawasan prostitusi yang jauh dari distrik sebelumnya.
Selain itu, Pemerintah Amsterdam juga sedang mencari cara untuk melarang pengunjung merokok ganja di luar ruangan saat berada di kawasan prostitusi tersebut.
"Amsterdam adalah sebuah metropolis dan kerumunan dan keramaian adalah fitur yang melekat, tetapi untuk menjaga kota kami yang layak huni, sekarang kami harus memilih pembatasan daripada pertumbuhan yang tidak bertanggung jawab," kata Wakil Wali Kota Amsterdam, Sofyan Mbarki dalam pernyataannya.
Para pekerja seks pada rumah bordil sukses menarik kerumunan wisatawan yang datang ke sana. Toko-toko kopi di alun-alun bersejarah seperti Rembrandtplein dan Leidseplein juga mendapatkan kunjungan tinggi dari wisatawan yang tergoda menggunakan mariyuana.
Amsterdam tercatat menarik lebih dari 1 juta wisatawan setiap bulan. Angka yang melebihi jumlah penduduk setempat yang hanya tercatat mencapai 800.000 jiwa.
Untuk mengurangi jumlah pengunjung yang tidak bertanggung jawab, pemerintah kota Amsterdam menggunakan iklan untuk memperingatkan wisatawan tentang risiko minum-minum dan penggunaan obat-obatan yang berlebihan.
"Pengunjung akan tetap selalu disambut, tetapi tidak jika mereka berperilaku buruk dan menyebabkan kerusuhan," kata Mbarki. "Dalam hal itu kami sebagai kota akan mengatakan: lebih baik tidak, jangan datang."
(bbn)