Paris Memanas, Massa Serang 'Lokasi Favorit' Macron
News
07 April 2023 14:57
William Horobin, Bloomberg News
Bloomberg, Serikat pekerja Prancis melakukan mogok dan protes terhadap reformasi pensiun yang diusulkan oleh Presiden Emmanuel Macron. Mogok tersebut mengakibatkan tumpukan sampah di jalan-jalan Paris dan demonstrasi yang berujung bentrokan.
Baca Juga
Meskipun rancangan undang-undang untuk menaikkan usia pensiun minimum di Prancis dari 62 tahun menjadi 64 tahun telah disahkan oleh parlemen, namun organisasi buruh berencana untuk terus menekan Presiden dengan melakukan aksi besar-besaran pada 13 April mendatang, sehari sebelum putusan Dewan Konstitusi tentang kesesuaian reformasi tersebut.
"Dalam situasi krisis demokratis dan sosial, pemerintah mempertahankan pendiriannya dan bertanggung jawab atas situasi yang memanas di seluruh negara," ujar Patricia Drevon, dari serikat Force Ouvriere, dalam konferensi pers.
Kerusuhan terjadi di beberapa kota termasuk Paris. Kementerian Dalam Negeri. melaporkan bahwa 111 orang ditangkap dan 154 petugas polisi terluka.
Para pengunjuk juga rasa menyerang La Rotonde, restoran terkenal di Paris, tempat dulu sering dikunjungi Hemingway dan Fitzgerald di mana Macron merayakan kemenangannya pada putaran pertama pemilihan presiden 2017.
Beberapa layanan kereta api dan penerbangan dibatalkan pada hari Kamis, meskipun layanan kereta bawah tanah di ibu kota sebagian besar berjalan normal. Pekerja pengumpul sampah telah kembali bekerja tetapi berencana untuk melakukan mogok kerja tanpa batas waktu pada Kamis depan.
Pemerintahan Macron menyatakan bahwa menaikkan usia pensiun sangat penting untuk meningkatkan jumlah orang yang bekerja dan mengurangi jumlah kekurangan dana dalam sistem pensiun publik yang besar karena penduduk semakin tua. Namun, serikat pekerja mengatakan bahwa mengubah batas usia untuk klaim pensiun penuh akan sangat merugikan orang-orang yang tidak mampu, dan ada opsi lain untuk menyeimbangkan sistem, seperti menaikkan pajak bagi bisnis dan orang kaya.
(bbn)