Bloomberg,  Pemerintah Paris akan melarang penggunaan skuter listrik mulai 1 September. Larangan tersebut didasarkan pada hasil referendum yang mayoritas penduduk Paris yang memilih untuk melarang rental skuter listrik di ibukota Prancis. 

Hampir 90% responden memilih untuk melarang penggunaan skuter listrik, tetapi partisipasi dalam pemungutan suara sangat rendah, hanya 7,46% dari pemilih terdaftar yang memberikan suara.

Walikota Paris Anne Hidalgo mengatakan bahwa larangan akan diberlakukan pada akhir Agustus, setelah kontrak operator skuter berakhir. 

"Mulai tanggal 1 September, tidak akan ada lagi skuter listrik yang bisa disewa di Paris," katanya.

Namun, operator skuter listrik Dott merespon hasil referendum tersebut dan mengatakan bahwa larangan itu akan berdampak pada 400.000 pengguna bulanan dan 800 karyawan mereka di Paris. Mereka juga menyatakan bahwa jika skuter listrik dikurangi, akan ada lebih banyak kemacetan di transportasi umum dan lebih banyak kendaraan pribadi.

Scooter listrik yang diakses melalui aplikasi smartphone telah beroperasi di Paris sejak 2018. Dalam 10 tahun terakhir, terjadi penurunan 33% dalam ketergantungan pada kendaraan pribadi, namun angka kecelakaan terhadap skuter listrik meningkat.

Operator telah menawarkan untuk membuat regulasi yang lebih ketat, seperti memeriksa pengguna yang berusia di atas 18 tahun, membatasi hanya satu penumpang, dan memasang pelat nomor agar polisi dapat mengidentifikasi pelanggar lalu lintas agar pelarangan tersebut dapat dibatalkan.

Pada tahun 2021, terdapat 24 orang yang meninggal dalam kecelakaan terkait skuter di Prancis, termasuk satu di Paris. Tahun lalu, tercatat ada 459 kecelakaan dengan e-scooter dan kendaraan serupa di Paris, termasuk tiga kecelakaan yang fatal.

(bbn)