Polisi dan Pedemo Kembali Bentrok di Prancis
News
29 March 2023 13:38
James Regan - Bloomberg News
Bloomberg, Serikat pekerja di Prancis melakukan mogok nasional pada hari Selasa (28/3/2023). Mereka memaksa Presiden Emmanuel Macron untuk membatalkan rencana penambahan batas usia pensiun. Organisasi buruh juga meminta pemerintah bertanggung jawab terhadap sejumlah bentrok antara pedemo dan kepolisian akibat protes terhadap rencana tersebut.
Baca Juga
Bentrok antara polisi dan massa sudah terjadi usai aksi protes besar, Kamis pekan lalu. Usai peristiwa tersebut, bentrok terus terjadi di sejumlah lokasi pada hari-hari berikutnya.
Gelombang penolakan terhadap rencana kenaikan usia pensiun minimum menjadi 64 tahun muncul sejak Perdana Menteri Elisabeth Borne mengumumkan hal tersebut, pada 16 Maret 2023. Pemerintah pun akan menggunakan aturan konstitusi yang bisa menerapkan rencana tersebut tanpa perlu melewati tahap pemungutan suara di parlemen.
Menurut Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin, sejak saat itu, telah terjadi 114 tindakan vandalisme terhadap kantor-kantor anggota parlemen setempat. Ada 128 kasus perusakan dan 2.179 serangan pembakaran pada bangunan publik. Dalam berbagai bentrok tersebut, sebanyak 900 perwira polisi dilaporkan mengalami luka.
"Elemen radikal dan ekstrem kiri mencoba mengambil alih protes serikat pekerja," kata Darmanin dalam konferensi pers. "Mereka datang untuk menyebabkan kerusakan, melukai, dan membunuh polisi. Tujuan mereka tidak ada hubungannya dengan reformasi usia pensiun."
Amnesty International, dan Komisaris Hak Asasi Manusia Dewan Eropa, Dunja Mijatovic memperingatkan kepolisian Perancis dalam penggunaan kekuatan yang berlebihan untuk mengendalikan massa atau pedemo. Dia mengatakan, 17 penyelidikan internal sedang berlangsung terkait perilaku kepolisian selama demonstrasi.
(bbn)