Bloomberg Technoz, Jakarta - Gempa berkekuatan 7,7 magnitudo guncang Myanmar, terjadi sekitar pukul 13.21 waktu Bangkok.  Gempa berpusat sekitar 16 km barat laut Sagaing, Myanmar, dengan kedalaman 10 km, sebagaimana dicatat Badan Geologi Amerika Serikat (USGS). Gempa terasa hingga negara tetangga Myanmar, termasuk Thailand.

Gempa susulan sempat terjadi dengan skala 6,4 magnitudo juga terjadi di sekitar wilayah yang sama. Otoritas China sempat memperingatkan kemungkinan terjadinya tsunami, sebagaimana dilaporkan oleh media pemerintah CCTV, hari Jumat.

Kepanikan terjadi selama bencana berlangsung termasuk di Bangkok, Thailand yang mengatakan gempa berlangsung lebih dari satu menit, membuat warga panik dan berlarian ke jalanan.

Efek gempa cukup parah terjadi di Bangkok seperti ambruknya sebuah gedung 30 lantai yang masih dalam tahap konstruksi.  Bangunan yang terletak di bagian utara Bangkok itu hancur hanya dalam hitungan detik, menyisakan puing-puing dan baja bengkok.

Tim penyelamat masih mencari puluhan orang yang hilang dari gedung tinggi yang runtuh di Bangkok. Penyelidikan sedang dilakukan terhadap gedung 30 lantai yang sedang dibangun tersebut, dan para pejabat akan melaporkan temuan mereka dalam waktu seminggu, kata Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra.

Pihak berwenang di Bangkok mengatakan enam orang tewas, 26 orang terluka, dan sekitar 47 orang hilang di tiga lokasi pembangunan di Bangkok, merevisi jumlah korban tewas sebelumnya yang lebih tinggi.

Pemerintah telah menyatakan gempa bumi tersebut sebagai bencana tingkat 3, dikategorikan sebagai bencana besar, dan mengoordinasikan operasi penyelamatan dan bantuan sesuai dengan itu, menurut Departemen Pencegahan dan Mitigasi Bencana. Ada 77 gempa susulan hingga pukul 6 pagi di Bangkok, menurut Departemen Meteorologi Thailand, meskipun tidak ada yang terasa kuat di Thailand.

(red/ain)