Logo Bloomberg Technoz

Potret Gelombang Protes Warga Israel Tolak Putusan Netanyahu

News
24 March 2025 20:13

Pedemo membawa bendera saat menentang pemecatan Kepala Intelijen Shin Bet, Ronen Bar di Yerusalem, Israel, Minggu (23/3/2025). (Kobi Wolf/Bloomberg)

Pedemo membawa bendera saat menentang pemecatan Kepala Intelijen Shin Bet, Ronen Bar di Yerusalem, Israel, Minggu (23/3/2025). (Kobi Wolf/Bloomberg)

Upaya Netanyahu untuk memecat Bar semakin memperuncing konfliknya dengan lembaga negara. (Kobi Wolf/Bloomberg)
Pedemo membawa bendera saat menentang pemecatan Kepala Intelijen Shin Bet, Ronen Bar di Yerusalem, Israel, Minggu (23/3/2025). (Kobi Wolf/Bloomberg)
Pemecatan ini diumumkan setelah Netanyahu mengungkapkan bahwa ia telah kehilangan kepercayaan pada Bar yang memimpin Shin Bet. (Kobi Wolf/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ribuan warga Israel berkumpul di Yerusalem untuk memprotes keputusan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang memecat Kepala Dinas Intelijen Domestik Shin Bet, Ronen Bar, serta serangan di Gaza. Pemecatan ini diumumkan setelah Netanyahu mengungkapkan ia telah kehilangan kepercayaan pada Bar yang memimpin Shin Bet sejak 2021.

Netanyahu menyatakan kehilangan kepercayaan terhadap Bar dan menilai bahwa kepala intelijen tersebut memiliki "kesalahpahaman terhadap subordinasi layanan dan pemimpinnya kepada otoritas politik."

Ketegangan antara Netanyahu dan Bar sudah berlangsung lama, terutama dalam beberapa isu strategis seperti kegagalan mendeteksi serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menjadi pemicu konflik, negosiasi pembebasan sandera antara Israel dan Hamas, dan investigasi dugaan hubungan pejabat Israel dengan Qatar, yang dikhawatirkan membahayakan keamanan negara.

Di bawah kepemimpinan Bar, Shin Bet meluncurkan penyelidikan atas dugaan bahwa beberapa penasihat dekat Netanyahu menjalin hubungan dengan Qatar untuk meningkatkan citra negara Teluk tersebut. Kantor Netanyahu membantah keras tuduhan tersebut, menyebutnya sebagai "berita palsu."

Menjelang pemecatan, Bar menolak menghadiri rapat kabinet dan mengeluarkan pernyataan bahwa keputusan ini didasarkan pada "klaim tak berdasar" yang hanya digunakan untuk "melindungi kepentingan pribadi" dan menghentikan Shin Bet dari menjalankan investigasi yang sah.

Upaya Netanyahu untuk memecat Bar semakin memperuncing konfliknya dengan lembaga negara. Sebelumnya, pada 2023, rencana pemerintahannya untuk melemahkan kekuasaan pengadilan telah memicu protes besar-besaran dan menurunkan popularitasnya.

Jaksa Agung Gali Baharav-Miara, yang juga sedang dalam proses pemakzulan, mengkritik keputusan Netanyahu dengan menyebutnya sebagai "konflik kepentingan," mengingat Shin Bet tengah menyelidiki lingkaran dekat sang perdana menteri.

Selain itu, protes juga berlanjut menuntut untuk menghentikan perang dan memastikan kembalinya para sandera yang masih ditahan di Gaza. Nasib mereka kini bergantung pada kelanjutan konflik yang berisiko membahayakan nyawa mereka.

(bbn)