Logo Bloomberg Technoz

Potret Israel Kembali Lancarkan Serangan Udara ke Gaza

Redaksi
18 March 2025 20:58

Warga Palestina memeriksa kerusakan usai serangan udara Israel di permukiman Shejaiya, sebelah timur Gaza, Selasa (18/3/2025). (Ahmad Salem/Bloomberg)

Warga Palestina memeriksa kerusakan usai serangan udara Israel di permukiman Shejaiya, sebelah timur Gaza, Selasa (18/3/2025). (Ahmad Salem/Bloomberg)

Pada Senin (17/3/2025), Hamas mengklaim Israel gagal memenuhi komitmennya pada tahap pertama gencatan senjata. (Ahmad Salem/Bloomberg)
Warga Palestina memeriksa kerusakan usai serangan udara Israel di permukiman Shejaiya, sebelah timur Gaza, Selasa (18/3/2025). (Ahmad Salem/Bloomberg)
Israel melancarkan berbagai serangan militer di Gaza.  (Ahmad Salem/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu berjanji pemerintahannya akan menyerang Hamas "dengan kekuatan militer yang semakin meningkat" saat Israel melancarkan berbagai serangan militer di Gaza dan gencatan senjata yang berlangsung hampir dua bulan tampaknya akan segera berakhir.

Penduduk Palestina melaporkan sejumlah serangan udara Israel di beberapa wilayah Gaza pada Selasa (18/3/2025) pagi. Pernyataan dari Israel mengonfirmasi serangan-serangan tersebut terjadi di seluruh wilayah tersebut. Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas mengatakan 44 orang telah tewas.

Serangan itu merusak gencatan senjata yang menghentikan sementara pertempuran selama 15 bulan, yang telah menghancurkan Gaza. Pengeboman itu merupakan yang paling ganas sejak gencatan senjata yang ditengahi oleh Mesir, Qatar, dan negara-negara lain mulai berlaku pada Januari.

Hamas mengeluarkan pernyataan setelah Israel mulai menyerang Gaza kembali, dikatakan bahwa Netanyahu telah memutuskan untuk "membatalkan perjanjian gencatan senjata, yang membuat nasib para tahanan di Gaza tidak jelas."

Berbagai serangan itu merupakan tanda terbaru bahwa konflik Timur Tengah, yang meletus setelah serangan Hamas pada Oktober 2023 terhadap Israel, kembali meningkat. AS pekan ini meningkatkan serangan ke target-target Houthi di Yaman.

(red)