Logo Bloomberg Technoz



Bloomberg Billionaires
Index Indonesia

Menampilkan daftar terbaru 10 orang
terkaya di Indonesia

#3 | Low Tuck Kwong
Rp390,91 triliun (US$24,8 miliar)

Kekayaan Low Tuck Kwong diperkirakan bernilai Rp390,91 triliun (US$24,8 miliar)

Kekayaan Low Tuck Kwong diperkirakan bernilai Rp390,91 triliun (US$24,8 miliar). Low adalah Presiden Direktur PT Bayan Resources Tbk (BYAN). Low menggenggam 40,16% saham BYAN, dengan jumlah 13,38 miliar saham.

Pada 1972, Low Tuck Kwong memutuskan pindah ke Indonesia dan setahun kemudian mendirikan PT Jaya Sumpiles Indonesia (JSI) yang merupakan perusahaan konstruksi. Sekira 20 tahun kemudian, pada 1992, Low Tuck Kwong mengucap sumpah setia dan menjadi Warga Negara Indonesia– WNI.

Jelang dekade 1980-an, tepatnya pada tahun 1988, JSI melebarkan usaha ke bidang pertambangan. Pada 1997. Low Tuck Kwong memiliki tambang batu bara pertamanya melalui PT Gunungbayan Pratamacoal. Bisnis batu bara Low Tuck Kwong terus berkembang amat pesat hingga saat ini.

Sampai dengan kuartal III-2024, produksi batu bara BYAN mencapai 40 juta ton. BYAN berada di peringkat 3 perusahaan batu bara nasional terbesar dalam hal produksi.

BYAN saat ini memiliki 5 kontrak batu bara dan 16 konsesi penambangan dengan luas lahan lebih dari 126 ribu hektar. Lokasinya terletak di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan.

Kekayaan Low Tuck Kwong sebagian besar datang dari kepemilikannya atas saham BYAN. Namun demikian di sepanjang tahun 2024, harga saham BYAN sedang melemah 13,70% membuat kekayaannya menguap di atas kertas, dan mengantarkan Low Tuck Kwong menjadi orang terkaya nomor 3 di Tanah Air.

Pergerakan Saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN). Sumber: Bloomberg

Tentang Bloomberg Technoz

 

Bloomberg Technoz (PT Berita Mediatama Indonesia) adalah perusahaan yang terafiliasi dengan Mayapada Group. Bersama dengan Bloomberg Media, PTBM menciptakan platform media digital multisaluran yang disebut Bloomberg Technoz yang akan menyampaikan berita ekonomi, bisnis, dan investasi yang mencakup pasar internasional dan lokal.

Research and Editorial Team: Hidayat Setiaji & Muhammad Julian Fadli

Design & Pengembangan: Arie Pratama, William Rince, Glugut Hari Pamungkas