#8 | Dato Sri Tahir
Rp132,08 triliun (US$8,3 miliar)
Kekayaan Dato Sri Tahir dan keluarga diperkirakan bernilai Rp132,08 triliun (US$8,3 miliar)
Kekayaan Dato Sri Tahir dan keluarga diperkirakan bernilai Rp132,08 triliun (US$8,3 miliar). Lahir di Surabaya pada 1952, Tahir mendapatkan gelar Dato Sri dari Sultan Pahang, Malaysia.
Bisnis Dato Sri Tahir meliputi berbagai sektor seperti perbankan, kesehatan, properti, hingga media massa. PT Berita Mediatama Indonesia, perusahaan yang menaungi Bloomberg Technoz, berafiliasi dengan Grup Mayapada milik Dato Sri Tahir.
Di PT Bank Mayapada International Tbk (MAYA), Dato Sri Tahir memiliki 78%. Valuasinya mencapai Rp19,78 triliun (US$1,25 juta).
Emiten lain di mana Dato Sri Tahir menjadi pemegang saham adalah PT Maha Properti Indonesia Tbk (MPRO), dengan valuasi Rp3,17 triliun (US$200 juta).
Di sektor pertambangan, Dato Sri Tahir menjadi pemilik PT Raja Kutai Baru Makmur. Perusahaan ini bergerak di pertambangan batu bara. Dengan kepemilikan 100%, nilai kekayaan Tahir dari perusahaan ini mencapai Rp1,2 triliun (US$76 juta).
Di sektor properti, Dato Sri Tahir memiliki properti perkantoran, hotel, mal, dan sebagainya. Di antaranya adalah Mayapada Tower I-II, Sona Topaz Tower, Menara Topaz (Surabaya), Fairmont Hotel (Bali), Four Points by Sheraton (Jakarta dan Batam), Fairfield by Marriott (Surabaya), Mal Bali Galeria, dan Lampung Land.
Kemudian di sektor kesehatan, Tahir (dan keluarga) juga merupakan pendiri PT Sejahteraraya Anugerahjaya Tbk (SRAJ) yang merupakan operator Rumah Sakit Mayapada. Pada 9 bulan pertama 2024, SRAJ membukukan laba bersih Rp8,3 miliar. Jika dinominalkan, kekayaan Tahir dari kepemilikan saham SRAJ mencapai Rp36,3 triliun
Dato Sri Tahir juga tercatat memiliki properti di luar negeri yakni Singapura dan Jepang.